Sabtu 11 May 2019 10:25 WIB

Arcandra: Ketahanan Energi Muara Kebijakan Energi Nasional

Arcandra menyebut salah satu energi yang bisa menjadi swasembada adalah listrik.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kanan).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menegaskan berbagai kebijakan yang direformasi di sektor energi dan mineral bertujuan untuk menciptakan ketahanan energi nasional. Harapannya, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri secara mandiri.

"Semua (kebijakan) yang kita desain nanti bertujuan pada energy security. Pada saat itulah apapun yang terjadi di luar sana, Indonesia akan mampu mengusahakan sendiri kebutuhan energinya tanpa bergantung pada negara lain," tegas Arcandra, Sabtu (11/5).

Baca Juga

Meski begitu, Pemerintah tetap realistis dalam melihat keseimbangan kondisi antara kebutuhan energi dan laju ketersediaan energi. Apalagi ketersediaan energi untuk masyarakat Indonesia belum sepenuhnya merata.

Arcandra menilai penggunaan bahan bakar fosil memang cukup membantu menyediakan energi secara murah. Namun ketersediaan terbatas menuntut Pemerintah mencari jalan lain sehingga bisa secara perlahan hanya mengandalkan energi fosil dalam menyediakan energi.

"Kita harus mengatur strategi apakah itu bentuknya fossil fuel atau renewable energy selama konsep pengelolaan energi kita sumbernya berasal dari domestik. Dari foreign based supply ke domestic based supply," kata Arcandra.

Perubahan paradigma pengelolaan energi, bagi Arcandra, mempunyai makna penting karena pemenuhan energi dari dalam negeri akan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, terutama yang berasal dari minyak dan batu bara.

Minyak bumi memang dinilai Arcandra cukup bergantung pada ketersediaan minyak mentah dunia yang dipengaruhi oleh geopolitik global maupun rantai ketersediaan. Hal ini kerap membuat harga tidak stabil.

Salah satu energi yang bisa menjadi swasembada adalah listrik. "Yang membikin kita tidak bergantung pada negara lain adalah listrik. Maka ke depannya, yang dinamakan domestic based supply adalah energi berbasis listrik," ungkap Arcandra.

Arcandra menyebutkan kendaraan listrik dan pembangkit menjadi dua contoh utama bagaimana peran penting Indonesia mampu menghasilkan sumber energi secara mandiri karena ketersediaan yang melimpah di dalam negeri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement