Sabtu 11 May 2019 15:53 WIB

Taliban Lancarkan Serangan, 15 Pasukan Keamanan Meninggal

Serangan Taliban menargetkan dua pos keamanan.

Rep: Puti Almas/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Kelompok Taliban
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kelompok Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Taliban dilaporkan meluncurkan serangan di dua pos keamanan di Provinsi Badghis, Afghanistan. Sebanyak 15 anggota pasukan keamanan meninggal dunia dan 11 lainnya terluka dalam insiden yang terjadi pada Jumat (10/5) dini hari. 

Seorang anggota parlemen Afghanistan di provinsi itu, Ziauddinn Akazai, mengatakan Taliban menyerang dua pos keamanan terdepan di distrik Bala Murghab. 

Baca Juga

Sementara, juru bicara Kementerian Pertahanan negara, Kolonel Qais Mangal mengkonfirmasi serangan tersebut, namun menolak untuk membahas jumlah korban, sebagaimana dilansir dawn.com. 

Dalam satu tahun terakhir, Taliban dengan gencar meluncurkan serangan yang menargetkan pasukan keamanan Afghanistan serta warga sipil di sejumlah wilayah negara itu, termasuk Ibu Kota Kabul. 

Serangan terjadi meskipun Taliban telah terlibat  dalam pembicaraan menuju perdamaian dengan Amerika Serikat (AS), menjelang putaran negosiasi selanjutnya. Dalam pembicaraan pada bulan lalu, masing-masing pihak menyebut adanya kemajuan. 

Upaya mengakhiri perang di Afghanistan telah meningkat sejak AS menunjuk utusan perdamaian Zalmay Khalilzad pada September tahun lalu. Dia kemudian telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan Taliban. 

Meski demikian, Taliban menolak untuk melakukan negosiasi dengan Pemerintah Afghanistan yang dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani, yang kelompok itu katakan sebagai ‘boneka AS’. 

Situasi di salah satu negara Timur Tengah semakin  diperburuk dengan kehadiran Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang memanfaatkan situasi konflik dan membangun basis di wilayah timur dan utara. 

Taliban juga berulang kali menolak seruan gencatan senjata di Afghanistan. Kelompok itu kemudian memberi pesan bahwa mereka akan terus melanjutkan perang, bersamaan dengan pembicaraan damai. Mereka diyakini akan terlibat dalam negosiasi dengan pihak yang terkuat. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement