Sabtu 11 May 2019 18:00 WIB

Oposisi Venezuela Protes Penangkapan Edgar Zambrano

Edgar Zambrano merupakan satu dari sepuluh yang didakwa oleh Mahkamah Agung

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Rakyat venezuela mendengarkan pidato pemimpin oposisi Juan Guaido yang memproklamirkan diri sebagai presiden di Caracas, Venezuela, Kamis (28/3).
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Rakyat venezuela mendengarkan pidato pemimpin oposisi Juan Guaido yang memproklamirkan diri sebagai presiden di Caracas, Venezuela, Kamis (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Oposisi Venezuela bersiap untuk protes nasional setelah penangkapan seorang wakil pembicara dan wakil presiden Majelis Nasional, Edgar Zambrano.

"Sabtu ini kami akan kembali ke jalan-jalan untuk membela Majelis Nasional kami," tulis pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido di Twitter dilansir Aljazirah, Sabtu (11/5).

Baca Juga

"Kami akan pergi (untuk membela) para deputi pemberani kami yang memberikan semuanya untuk sebuah negara yang akan terus bergerak sampai kebebasan tercapai," ucapnya.

Deputi itu ditangkap oleh dinas intelijen SEBIN Maduro pada Rabu. Ini karena ia mendukung pemberontakan yang diselenggarakan oleh Guaido, yang didukung Amerika Serikat (AS).

Awal pekan lalu, Guaido mencoba memicu pemberontakan militer untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. Tetapi tidak ada pembelotan yang meluas di kalangan prajurit, dan rencana itu gagal.

Maduro mengecamnya sebagai upaya kudeta. Maduro juga menuduh kepala intelijennya yang dipecat ibarat tikus tanah CIA, dan arsitek dari langkah yang gagal itu.

Dia mengatakan, Jenderal Christopher Figuera merupakan orang yang mengatur kudeta dengan menghubungi kelompok sekitar 30 anggota angkatan bersenjata. Kemudian mereka bergabung dengan demonstrasi massa Guaido.

"Dia ditangkap oleh CIA setahun yang lalu dan bekerja sebagai pengkhianat, dan penyusup," kata Maduro tentang Figuera.

Adapun Zambrano merupakan satu dari sepuluh yang didakwa oleh Mahkamah Agung karena ikut serta dalam pemberontakan 30 April. Dia dipindahkan ke markas besar polisi militer Caracas, Fort Tiuna.

"Dia diculik oleh pemerintah ini dan diambil secara ilegal," kata anak perempuan Zambrano, Soley Zambrano.

"Mereka berbicara tentang pengkhianatan? Dia telah membela demokrasi di Venezuela karena Majelis Nasional adalah satu-satunya lembaga demokrasi yang tersisa di Venezuela," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement