Sabtu 11 May 2019 20:46 WIB

Polisi Terjunkan 30 Ribu Pasukan di Hari Penetapan KPU

Polisi sudah melakukan kegiatan pengamanan di kantor KPU dan Bawaslu.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah polisi berjaga-jaga saat aksi damai di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, Jum’at (10/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Sejumlah polisi berjaga-jaga saat aksi damai di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, Jum’at (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya,  Irjen Gatot Eddy Pramono, mengatakan pihaknya akan menerjunkan sebanyak 30 ribu pasukan pada saat hari penetapan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019 mendatang. Pengamanan untuk hari H penetapan hasil pemilu nanti akan dilakukan di sejumlah tempat.

Hal tersebut diungkapkan Gatot saat mengecek kesiapan pengamanan pelaksanaan rekapitulasi hasil pemilu di Kantor KPU, Menteng,  Jakarta Pusat,  Sabtu (11/5). "Kami menyiapkan anggota dari PMJ dan Mabes Polri nanti pada saat 22 Mei di KPU dan Bawaslu.  Kami akan menerjunkan 30 ribu pasukan. Nanti akan kami tempatkan di beberapa tempat (tidak hanya ditempatkan di KPU dan Bawaslu saja), " ujarnya.

Baca Juga

Gatot mengungkapkan saat ini pengamanan terus dilakukan. Sementara aksi-aksi dari sejumlah pihak tetap terus berlangsung. "Kami sudah melakukan kegiatan pengamanan yaitu di KPU maupun di Bawaslu. Ya syukur alhamdulillah sampai sekarang kan aksinya berupa aksi damai," ungkapnya.

Ke depannya, pihaknya berharap aksi-aksi yang dilakukan tetap berlangsung dengan damai. "Kami harap ke depannya juga ketika melakukan kegiatan penyampaian aspirasi ya patuhilah aturan-aturan yang ada. Karena di dalam alam demokrasi itu, kebebasan yang diberikan bukanlah kebebasan yang absolut, tetapi ada batasannya, ada rule of lawnya. Nah ini harus dipatuhi semuanya," tegas Gatot. 

Sebagaimana diketahui, rekapitulasi hasil pemilu 2019 saat ini masih berlangsung. Dalam rekapitulasi ini akan dibacakan hasil pemilu dari 34 provinsi. Masa rekapitulasi dijadwalkan berakhir pada 22 Mei.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement