Ahad 12 May 2019 13:13 WIB

Ribuan Orang di London Turun ke Jalan Dukung Palestina

Ikon perlawanan Palestina, Ahed al-Tamimi juga hadir dalam aksi tersebut.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Aksi solidaritas di London mendukung rakyat Palestina. Aksi juga dihadiri aktivis Palestina Ahed Tamimi.
Foto: Al Araby
Aksi solidaritas di London mendukung rakyat Palestina. Aksi juga dihadiri aktivis Palestina Ahed Tamimi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ribuan orang di London melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan melalui London tengah untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina. Demonstrasi tersebut meminta agar Israel mengakhiri pendudukannya di tanah Palestina dan blokade Jalur Gaza.

Dilansir di Anadolu Agency, Ahad (12/5), massa demonstran meneriakkan "Bebaskan Palestina", dan "Akhiri Pengepungan di Gaza", sambil membawa plakat pro-Palestina. Prosesi unjuk rasa dimulai di Portland Place dan mencapai Downing Street di mana kantor-kantor pemerintah berada.

Baca Juga

Ikon perlawanan Palestina, Ahed al-Tamimi, termasuk di antara para pengunjuk rasa yang diorganisir oleh Kampanye Solidaritas Palestina dan Koalisi Hentikan Perang. Remaja perempuan 17 tahun itu ditangkap pada akhir 2017 oleh otoritas Israel karena menampar seorang tentara Israel. Ia kemudian diganjar dengan hukuman penjara delapan bulan.

Salah satu pengunjuk rasa, Allison Pierce mengatakan terkejut dengan apa yang terjadi pada orang-orang Palestina. "Apakah Anda ingin tahu mengapa saya di sini hari ini? "Saya benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi pada orang-orang Palestina," kata dia kepada Anadolu Agency.

Menurut Pierce apa yang terjadi pada rakyat Palestina tidak manusiawi dan jadi sebuah tragedi. "Saya pikir ini genosida dan pembunuhan. Itulah sebabnya saya di sini, saya di sini untuk rakyat Palestina, mereka adalah bangsa dan mereka harus memiliki negara mereka kembali," katanya.

Glen Oliver, pengunjuk rasa lain yang datang untuk bergabung dalam pawai dari Southampton, menuturkan komunitas internasional tidak bereaksi ketika orang-orang Palestina ditembak dengan kejam. Ia ikut unjuk rasa untuk mendukung solidaritas bersama warga Gaza yang sedang dalam pembantaian.

"Sementara seluruh dunia hanya menonton dan orang-orang ini ditembak mati dengan darah dingin dengan impunitas oleh negara teror Israel. Mereka (Israel) tampaknya melakukan apa yang mereka inginkan, ketika mereka suka dan tidak ada yang mengatakan apa pun," ujarnya.

Oliver juga mengkritik sikap pemerintah Inggris terhadap kondisi Palestina. "Menteri luar negeri kita yang bodoh, Jeremy Hunt, mengutuk beberapa bom Hamas dan sama sekali tidak mengatakan apa-apa tentang penghancuran Gaza, mereka mengebom rumah-rumah mereka 24/7. Di sana, 25 warga Palestina terbunuh pekan ini, tidak ada apa-apa tentang itu. Saya di sini hari ini untuk mengatakan akhiri pertumpahan darah di Gaza dan mari kita berdiri bersama Palestina," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement