Ahad 12 May 2019 13:16 WIB

Karding: Jokowi Tipe Orang Kerja

Karding menegaskan, posisi menteri merupakan hak Presiden Jokowi.

Rep: Rizky SuryarandikaKar/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko WIdodo memberikan sambutan ketika membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko WIdodo memberikan sambutan ketika membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 di Jakarta, Kamis (9/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) mengungkapkan, Presiden Joko Widodo kemungkinan akan langsung kembali bekerja setelah reshuffle kabinet dilakukan. Perombakan kabinet kemungkinan akan dilakukan setelah lebaran idul fitri 2019.

"Pak Jokowi tipe orang kerja ya, sekarang saja sudah bicara soal pemindahan ibu kota. Artinya beliau fokusnya bekerja," kata Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding di Jakarta, Ahad (12/5).

Baca Juga

Meski demikian, dia mengaku tidak mengetahui lebih lanjut terkait nama-nama yang akan mengisi posisi pembantu presiden itu. Dia mengatakan, pemilihan menteri merupakan hak Jokowi sebagai kepala negara berdasarkan Undang-Undang (UU).

TKN mengatakan, Jokowi disebut-sebut tengah udah punya kriteria salah satu menteri bila terpilih dalam Pilpres 2019.

Sekjen Perindo, Ahmad Rofiq mengungkapkan Jokowi tengah mencari warga Indonesia yang muda, pintar dan cantik guna mengisi jabatan salah satu kursi Menteri.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi menyebut reshuffle menteri kabinet kerja kemungkinan dilakukan setelah lebaran. Isu reshuflle atau perombakan kabinet ini semakin menguat setelah sejumlah menteri tersangkut proses hukum di KPK.

Perombakan kabinet, kata dia, dilakukan karena berbagai hal. Di antaranya yakni karena evaluasi kinerja menteri yang buruk serta adanya kasus hukum yang menjerat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement