REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Dewi Sandra tak lagi menargetkan khatam Alquran pada Ramadhan tahun ini. Dia memilih menjalani bulan istimewa bagi umat Muslim ini dengan cara yang berbeda dibanding tahun lalu.
"Aku sendiri proses memahami apa sih inti dari Alquran itu, apa hanya menghabiskan bacanya saja? Tidak mengamalkannya? Itu yang membuat aku merasa kayaknya ada yang salah nih," kata Dewi di Jakarta belum lama ini.
Dewi ingin menjalankan ibadah puasa dan amalan pada Ramadhan ini, termasuk membaca dan memahami Alquran perlahan sembari benar-benar bertawakal kepada Sang Pencipta. Shalat tarawih juga menjadi perhatian Dewi. Dia bertekad tak lagi lalai menjalankan shalat sunah itu berjamaah di masjid.
"Aku ingin sekali menikmati puasa ini. Aku ingin di rumah ya, berusaha datang ke masjid untuk tarawih ya, tarawihnya jangan sampai bolong ya. Lalu persiapan fokus sama ibadah karena sayang ya kalau dilewatkan," ujar Dewi.
Ramadhan, menurut dia, menjadi momentum melakukan berbagai hal baik mulai dari bertobat pada Sang Khalik, mencari pahala hingga berdoa agar dikabulkan. Perempuan blasteran Indonesia-Inggris itu juga menjadikan Ramadhan sebagai momentum mencari jati diri yang selama ini tak sempat dia lakukan.
"Going back to mencari diri kita siapa. Selama 11 bulan, apalagi di dunia ini distorsinya banyak, kita disibukkan dengan pekerjaan, tanggung jawab dalam keluarga, kita lupa kita diciptakan untuk satu tujuan. Kita diciptakan untuk beribadah kepada Allah," kata dia.
Dia berpendapat Ramadhan waktu yang tepat untuk belajar dan mengembalikan fitrah. "Aku merasa terlambat memahami konsep hidup ini, aku terlambat. Jadi aku justru banyak ngejarnya," kata Dewi.
Sejak 2012, Dewi memutuskan melakukan hijrah. Dia juga mengubah penampilannya dengan mengenakan hijab.