REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta sedang menyiapkan penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan di kawasan Kotabaru sebagai persiapan penataan di salah satu dari lima kawasan cagar budaya di Kota Yogyakarta tersebut.
"Rencananya, memang akan ada penataan di kawasan Kotabaru, sehingga kami pun perlu menyusun dokumen lingkungan termasuk nantinya kajian lalu lintas untuk seluruh kawasan ini," kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta, Ahad (12/5).
Menurut dia, Kota Yogyakarta memang belum memiliki analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) untuk kawasan Kotabaru karena selama ini dokumen lingkungan tersebut hanya diajukan oleh investor atau pihak yang akan melakukan pembangunan di kawasan tersebut.
"Oleh karena itu, kami membutuhkan dokumen lingkungan yang menyeluruh untuk seluruh kawasan. Dokumen ini difokuskan pada kondisi lingkungan dan bagaimana penangannnya agar lingkungan tetap terjaga," katanya.
Hari menyebut, dokumen lingkungan tersebut akan melengkapi dokumen rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) yang sudah ada untuk kawasan Kotabaru. "RTBL yang sudah ada lebih difokuskan pada tata bangunannya, sedangkan Amdal ini lebih fokus pada kondisi lingkungan," katanya.
Kedua dokumen tersebut, lanjut Hari, akan menjadi acuan dalam pengembangan dan penataan kawasan cagar budaya Kotabaru. Sejumlah rencana penataan yang akan dilakukan di kawasan Kotabaru Yogyakarta di antaranya adalah penataan Stadion Kridosono menjadi ruang publik sekaligus membangun basement untuk lokasi parkir.
Sedangkan beberapa penataan yang sudah dilakukan di kawasan cagar budaya yang memiliki keunikan dengan banyaknya bangunan bergaya Indies tersebut adalah penataan pedestrian dan boulevard di Jalan Suroto. Pada tahun ini juga akan dilanjutkan dengan penataan pedestrian di penggal Jalan Jenderal Sudirman. Seluruh penataan tersebut didanai menggunakan dana keistimewaan.
Kawasan cagar budaya Kotabaru terletak tidak jauh dari kawasan cagar budaya Malioboro yang sudah dikenal sebagai jantung wisata di Kota Yogyakarta