REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Moazzam Malik mengatakan, Indonesia berpotensi menjadi negara maju pada abad 21. Bahkan, menurut Moazzam, Indonesia bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2030.
"Selama 70 tahun terakhir Indonesia mengalami transformasi luar biasa. Saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menempati urutan 16 dunia dan merupakan anggota G-20," ujar Duta Besar Inggris Moazzam Malik dalam acara penanaman pohon di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (12/5).
Penanaman pohon Sepatu Dea (Spathodea) yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Duta Besar Inggris Moazzam Malik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut dia, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar lima persen. Namun, Dubes Moazzam meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di tumbuh di atas lima persen di masa mendatang.
"Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2030. Pengaruh Indonesia semakin kuat di panggung dunia," ujar Dubes Moazzam.
Inggris, lanjut dia, ingin melihat Indonesia dapat memanfaatkan dan memaksimalkan potensi untuk menjadi negara maju. "Kemajuan Indonesia dapat menjadi salah satu contoh bagi negara berkembang dan menjadi inspirasi bagi dunia termasuk negara saya," kata Dubes Moazzam.
Untuk mencapai itu, lanjut dia, seluruh komponen masyarakat Indonesia harus bekerja keras di segala bidang terutama pendidikan. Hal itu, lanjut dia, untuk menjaga nilai demokrasi, hak-hak minoritas, dan keberanian dalam meningkatkan kinerja perekonomian.
"Selama saya bertugas di sini Indonesia sangat berpotensi dan Insya Allah melalui persahabatan kedua negara kita maju bersama. Sesuai dengan moto saya "Bekerja bersama dan maju bersama," ujar Dubes Moazzam.