REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO — Belasan orang menyerang beberapa masjid dan toko milik muslim, bahkan salah seorang lelaki setempat sempat dipukuli di kota Chilaw, pantai barat Sri Lanka pada Ahad (13/5). Penyerangan ini berawal dari sebuah pertikaian di media sosial Facebook.
Tiga pekan lalu, Sri Lanka baru saja diserang dengan pembom yang meledakkan diri di empat hotel dan tiga gereja, hingga menewaskan lebih dari 250 orang. Sejak itu, organisasi-organisasi Islam menerima laporan dari puluhan umat muslim yang mendapatkan pelecehan di sejumlah wilayah.
Sebuah capture dugaan hasil obrolan Facebook yang dilansir dari Reuters, menunjukkan seorang pengguna telah menulis dalam bahasa Sinhala, “Sulit untuk membuat kita menangis”, dan menambahkan cercaan berbahasa lokal terhadap seorang laki-laki muslim.
Menurut penduduk setempat, salah seorang pengguna Facebook yang diidentifikasi bernama Hasmar Hameed, ditangkap. Ia ditangkap lantaran menjawab tulisan tersebut, menjawab dalam Bahasa Inggris, “Jangan tertawa lagi, satu hari kemudian kamu akan menangis”.
Kepolisian setempat mengatakan mereka mendapat capture penulis mengungah di Facebook, dan mengidentifikasi dia sebagai Abdul Hameed Mohamed Hasmar (38). Warga setempat di Chilaw, kota dengan masyarakat mayoritas beragama kristen, Hasmar dianggap sebagai ancaman dan banyak orang yang kesal lalu memukulinya.
Reuters belum mendapatkan informasi seperti apa pembicaraan asli dalam akun medsos tersebut, dan belum bisa mengkonfirmasi Hasmar.
“Kemudian mereka (masyarakat yang kesal) melempari batu di tiga masjid dan beberapa toko milik muslim. Sekarang situasinya sudah tenang, tetapi kami masih khawatir pada malam itu,” kata salah seorang pria muslim setempat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya demi keamanan.
Ia mengatakan, satu masjid mengalami kerusakan parah. Sebuah rekaman video yang beredar di internet, menunjukkan belasan pria muda berteriak dan melemparkan batu ke toko pakaian bernama New Hasmars, yang menurut penduduk setempat adalah milik Hasmar.