Senin 13 May 2019 05:43 WIB

Sandi Bicara Soal Kabar Keracunan Relawannya Saat Demo

Sandi ingatkan relawannya hati-hati dalam menyantap makanan dari orang lain.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Foto: Republika/Ali Mansur
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku telah menemui Mulia, salah seorang korban yang diduga keracunan pada saat mencicipi makanan ketika melangsungkan demo di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Jumat (10/5).

Sandiaga mengungkapkan, Mulia mengalami gangguan pencernaan dan harus dirawat setelah mengonsumsi makanan yang ia terima dari orang yang tidak ia kenal.

Baca Juga

"Gejalanya mirip-mirip sama kepala KPPS yang Pak Taufik sampaikan di Warakas. muntah-muntah, lambung, dan ke belakang (toilet) yang tidak berhenti," ujar Sandiaga, di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandiaga, Ahad (12/5).

Sandiaga mengaku bersyukur lantaran relawan tersebut sudah diperbolehkan pulang. kepada Sandiaga, Mulia berharap kasus tersebut segera diusut lantaran banyak menelan korban.  "Katanya dari tahu," imbuh eks wakil gubernur DKI Jakarta itu.

Berkaca dari peristiwa tersebut, Sandi pun mengingatkan kepada relawannya untuk berhati-hati ketika menerima makanan dari orang lain. Ia berpesan, pastikan makanan tersebut layak konsumsi. "Jangan sampai maksud baik kita membawa makanan justru mengakibatkan jatuhnya korban," kata Sandiaga.

Sebelumnya diketahui sejumlah massa aksi demonstrasi di depan Bawaslu pada Jumat (10/5) dikabarkan keracunan usia menyantap makanan dari orang tak dikenal. Massa tersebut menggelar demonstrasi dalam rangka mengawal BPN Prabowo-Sandiaga melaporkan sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement