Senin 13 May 2019 06:55 WIB

Khofifah: Total Penumpang Lebaran di Jatim 7,12 Juta Orang

Gubernur Jatim menyatakan total penumpang lebaran diprediksi mencapai 7,12 juta orang

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa melihat papan data persiapan pelaksanaan pemilu 2019 saat berkunjung di Blitar, Jawa Timur, Selasa (16/4/2019).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa melihat papan data persiapan pelaksanaan pemilu 2019 saat berkunjung di Blitar, Jawa Timur, Selasa (16/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2019 bidang lalu lintas, untuk memastikan kesiapan arus mudik dan balik berjalan lancar. Kesiapan yang dimaksud terdiri dari aspek angkutan lebaran, ketersediaan rest area, pos pelayanan kesehatan pemudik, sampai dengan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), dan listrik.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, total penumpang saat arus mudik dan balik di Jatim pada lebaran tahun ini diprediksi mencapai 7,12 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau sekitar 3,4 juta orang akan melakukan perjalanan darat terutama menggunakan armada bus.

Baca Juga

"Tingginya jumlah arus mudik via darat ini didukung dengan telah beroperasinya jalan tol mulai Ngawi sampai dengan Probolinggo, dan tol Surabaya hingga Malang. Untuk itu kami akan terus mengecek kelayakan bus yang akan beroperasi karena dengan meningkatnya jumlah penumpang biasanya bus yang sudah tidak layak akan kembali digunakan," kata Khofifah di Surabaya, Ahad (12/5).

Demi mendukung perjalanan mudik via darat ini, Pemprov Jatim juga menyiapkan 26 titik rest area yang tersebar di berbagai kabupaten/ kota. Khofifah memastikan, di rest area nantinya akan tersedia pos-pos pelayanan kesehatan yang akan mengecek kondisi pemudik, baik pengemudi atau penumpang.

"Termasuk PMI yang akan menyiapkan 134 titik layanan kesehatan. Rest area ini juga akan disiapkan di terminal, stasiun kereta api dan pelabuhan," ujar Khofifah.

Selain itu, keberadaan masjid atau mushola di rest area juga dirasanya sangat penting, tidak saja untuk ibadah, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk istirahat. Dimana nantinya, tim kesehatan juga bisa memberikan layanan psiko sosial therapy bagi anak-anak, di mushola dan masjid tersebut.

Hal yang tidak kalah penting lainnya, lanjut Khofifah, adalah menyiapkan titik-titik penyedia BBM, sehingga bila terjadi kehabisan stok dapat segera dikirim. Diakuinya, akan ada tambahan dua titik transmisi utama yang akan menyiapkan BBM, yakni di Tuban dan Surabaya, serta enam sub titik transmisi yang akan menyiapkan BBM.

Orang nomor satu di Jatim ini juga memastikan ketersediaan kebutuhan dasar seperti listrik. Dimana PLN akan menyiapkan mobil yang bisa memberikan layanan tim gardu mobile sebanyak 174 tim.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan berfungsinya jalan tol maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kecepatan dan rambu-rambu lalu lintas. Ia mengimbau pengemudi agar tidak memacu kecepatan kendaraan di tol lebih dari 100 kilometer per jam.

Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya melakukan ram check, terutama bagi armada bus. Apalagi, banyak yang kondisinya yang kurang layak, padahal armada ini banyak diminati warga semenjak beroperasinya jalan tol.

"Serta masalah lain yakni banyaknya pengemudik yang mengggunakan sepeda  motor. Selain karena murah, sepeda motor merupakan favorit pemudik karena bisa digunakan di kampung halaman," ujar Budi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement