Senin 13 May 2019 13:21 WIB

MUI Kediri Ingatkan Umat tak Terprovokasi People Power

MUI meminta umat perkuat persatuan dan kesatuan.

Logo MUI
Logo MUI

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI— Majelis Ulama Indonesia  Kabupaten Kediri meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan provokasi "people power" dan lebih mengutamakan kekuatan masyarakat demi persatuan bangsa.   

"Menurut saya kekuatan masyarakat dimanfaatkan untuk memperkuat negara, tidak untuk memecah belah persatuan dan kesatuan," kata Ketua MUI Kabupaten Kediri, KH Imam Sanusi, di Kediri, Jawa Timur, Senin (13/5).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, kekuatan rakyat ini bisa di bidang apa saja, misalnya ekonomi, ilmu pengetahuan. Jika itu lebih diperkuat dan bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi Indonesia.

"Jangan malah sebaliknya untuk merusak perdamaian negara. Sayang sekali. Kita sudah mulai bisa menikmati kemerdekaan, kalaupun dikatakan sempurna tidak ada yang sempurna. Tapi, sayang kalau nanti terpecah belah, negara kita jadi ringkih," ujar dia.

Kiai Sanusi yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kediri ini berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan segala sesuatu yang bisa memecah belah NKRI. Masyarakat dianjurkan untuk terus bersatu.

Dia mengimbau masyarakat menghindari mengeluarkan pernyataan yang bisa merusak kerukunan, persatuan, dan kesatuan. “Mari dijaga kerukunan. Selama ini kita sudah pupuk dengan sebaik-baiknya sehingga semakin hari semakin kuat, jadi bangsa Indonesia yang kuat," kata dia. 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement