REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat posko nasional lebaran untuk memastikan pasokan listik, bahan bakar dan elpiji untuk masyarakat aman. Posko nasional lebaran ini mulai beroperasi pada 21 Mei esok hingga 21 Juni.
Ketua Posko Nasional Lebaran, Kementerian ESDM, Rida Mulyana, menjelaskan posko nasional energi ini memang lebih panjang dibandingkan posko nasional lainnya. Sebab persiapan untuk memastikan pasokan listrik dan BBM perlu dipersiapkan sejak jauh jauh hari.
"Memang kita jauh lebih panjang, ya. H-15 kami sudah mulai standby. Posnya nanti ada di BPH Migas," ujar Rida di Kementerian ESDM, Senin (13/5).
Lebih jauh Rida menambahkan pihaknya memprediksi puncak mudik berdasarkan data empiris kaitannya dengan konsumsi BBM akan berada pada H-5 Lebaran atau sekitar 31 Mei. "Sementara arus balik diperkirakan puncaknya pada 8-9 Juni dengan asumsi tanggal 10 pada kembali masuk kerja," jelas dia.
Rida juga menjelaskan untuk stok BBM data terakhir dari laporan Pertamina disebutkan bahwa stok aman sampai di atas 20 hari. Rinciannya, untuk BBM jenis premium pasokannya aman hingga 21 hari atau stoknya mencapai 1.118.277 kiloliter (kl). Begitu juga dengan pertalite yang mencapai 21 hari atau 1.103.505 kl.
Ia juga menjelaskan untuk stok BBM berkualitas tinggi seperti pertamax cukup untuk 22 hari atau setara 902.819 kl. Pertamax turbo 58 hari atau 34.585 kl. Solar atau biosolar 26 hari atau 1.983.640 kl. Kemudian dexlite stoknya cukup untuk 27 hari atau sekitar 45.305 kl. Pertamina Dex 35 hari atau 36.437 kl. Kerosene 69 hari atau 108.863 kl. Serta avtur 48 hari atau sekitar 615.512 kl.
"Selain Pertamina untuk badan usaha lain juga melaporkan stok untuk Ramadhan dan lebaran stoknya cukup," ujar Rida.
Selain Pertamina, ada juga stok BBM yang berasal dari badan usaha lain di antaranya PT AKR Corporindo Tbk dengan produk Akrasol cadangan pasokannya mencukupi untuk 34 hari atau sekitar 132.575 kl. Ada juga produk Akra 92 cadangannya sekitar 104 hari atau stoknya mencapai 4.115 kl.
Kemudian ada PT Total Oil Indonesia dengan produk Perf 90 cadangannya mencapai 159 hari atau sekitar 969 kl. Perf 92 untuk 47 hari atau 1.716 kl dan Perf 95 untuk 19 hari atau 131 kl. Lalu PT Shell Indonesia dengan produk Super 92 cadangannya cukup untuk 33 hari dengan stok 21.108 kl. Vpower 95 untuk 30 hari atau 9.590 kl, Regular 90 untuk 127 hari atau 5.352 kl, dan Biodiesel untuk 32 hari atau 3.104 kl.
Selanjutnya PT Aneka Petroindo Raya dengan produk BP 90 cadangannya mencukupi hingga 75 hari atau stoknya sekitar 643 kl. BP 92 untuk 67 hari atau 979 kl, BP 95 untuk 57 hari atau 255 kl dan BP Diesel untuk 23 hari atau 75 kl. Adapula yang terbaru dari PT Vivo Energy Indonesia dengan produk 89R cadangannya bisa mencapai 1.004 hari atau stoknya sebesar 20.081 kl. Produk 90R mencapai 2.938 hari atau sekitar 15.180 kl. Produk 92R mencapai 10 hari atau 557 kl dan produk 95R untuk 616 hari atau 3.210 kl. Serta PT ExxonMobil Lubricants Indonesia dengan produk Mogas92R cukup untuk kebutuhan selama 765 hari atau stoknya mencapai 3.404 kl.