Senin 13 May 2019 16:36 WIB

Pemerintah Jamin Serapan Beras Petani Maksimal

Penyerapan beras yang dilakukan Bulog baru 10 ribu sampai 12 ribu ton per hari.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Pekerja mengangkut stok beras BULOG untuk didistribusikan ke pasar-pasar di Gudang Sub-Divre BULOG Serang, di Serang, Banten, Jumat (10/5/2019).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja mengangkut stok beras BULOG untuk didistribusikan ke pasar-pasar di Gudang Sub-Divre BULOG Serang, di Serang, Banten, Jumat (10/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menjamin stok beras dan pangan dalam Ramadhan kali ini aman terkendali. Pasokan sembilan bahan pokok yang diawasi oleh Perum Bulog diklaim mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat, dan pemerintah masih terus melakukan penyerapan beras di level petani.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar mengatakan, cadangan beras Bulog sudah menyentuh 2,1 juta ton sehingga dipastikan stabilitas pasokan aman. Pihaknya menilai, Bulog belum mau mengambil langkah untuk melakukan operasi pasar (OP) beras dalam waktu dekat ini sebab harga masih berada di kisaran normal.

Baca Juga

“Beras tidak akan ada OP dan untuk komoditas lainnya, belum akan kita lakukan OP juga. Seperti gula, jagung, dan minyak. Karena stok aman,” kata Bachtiar saat memberikan pemapaparan dalam diskusi Pengendalian Bahan Pangan, di Gedung Utama Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Senin (13/5).

Dia menambahkan, penyerapan beras masih dilakukan Bulog dengan total serapan sebesar 10 ribu-12 ribu ton per hari. Saat ini, kata dia, Bulog telah menyerap lebih dari 400 ribu ton beras petani. Dengan melimpahnya cadangan beras Bulog, Bachtiar memastikan penyaluran akan dilakukan dengan menghitung konsumsi sehari-hari di dalam negeri.