REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan TNI yang mengamankan pembangunan jembatan Trans Papua di Nduga, Papua, diserang kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Akibat dari serangan tersebut, satu anggota TNI terkena luka tembak di punggung dan meninggal dunia.
"Sekitar pukul 11.15 WIT mendapatkan serangan dari pihak KKSB," ujar Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/5).
Kejadian penyerangan tersebut berawal ketika 12 orang prajurit sedang melaksanakan patroli rutin untuk memastikan pembangunan Trans Papua berjalan aman dan lancar. Saat berada di sekitar Lapangan Terbang Distrik Mugi, Nduga, Papua, mereka mendadak mendapatkan serangan dari arah ketinggian oleh KKSB.
"Kelompok KKSB yang berhasil diidentifikasi dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya," kata Aidi.
Setelah mendapatkan serangan, pasukan TNI mencari perlindungan dan membalas tembakan yang dilancarkan oleh KKSB. Di samping itu, sisa pasukan TNI yang berada di Pos Mugi, dipipmpin oleh Letda Inf Fajar, segera bergerak untuk memberikan bantuan dan melakukan pengejaran.
"Situasi akhirnya berhasil dikuasai, KKSB yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20 orang bersenjata campuran berhasil di pukul mundur dan mereka melarikan diri ke arah hutan," terangnya.
Kemudian, pasukan TNI melanjutkan pengejaran ke arah pelarian KKSB. Tapi, yang ditemukan hanyalah beberapa bercak darah. Aidi menuturkan, hingga laporan kejadian ini diterima, sekitar pukul 16.00 WIT, masih terdengar suara tembakan tapi belum didapatkan laporan lebih lanjut.
Saat pengeceken dilakukan diketahui, satu orang anggota TNI, Pratu Kasnum, mengalami luka tembak dibagian punggung. Ketika proses evakuasi menggunakan helikopter Bell ke Timika, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.00 WIT saat dalam perjalanan menuju ke RS Chiritas Timika.
"Rencana besok akan di terbangkan ke rumah duka di Aceh Selatan," jelas Aidi.