Senin 13 May 2019 17:40 WIB

TNI Tangkap Satu Tokoh TRWP di Perbatasan Papua

Hasil pemeriksaan, salah satu simpatisan TRWP merupakan tokoh penting.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH berhasil menangkap tokoh Tentara Revolusi West Papua (TRWP). Ia ditangkap beserta tujuh orang simpatisan saat melewati pos penjagaan Pos Kotis Satgas Yonif PR 328/DGH.

"Mereka datang dari arah Papua New Guinea (PNG) menuju Jayapura, dan saat akan melewati pos penjagaan dilakukan protap pemeriksaan rutin oleh Danru jaga provost, Sertu Iwan. Dari hasil pemeriksaan ditemukan sebuah kartu identitas anggota TRWP didalam tas,” ujar Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/5).

Baca Juga

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, TNI mengetahui salah satu simpatisan TRWP tersebut merupakan tokoh penting dari TRWP berpangkat Mayor Jendral. Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, TNI menemukan banyak dokumen kegiatan dari organisasi itu.

"Kegiatan yang dilakukan di PNG seperti KTA TRWP, laptop yang berisi video kegiatan TRWP, serta dokumen tertulis lainnya. Salah satunya merupakan tokoh penting organisasi ini sebagai penggalang dana untuk mendukung kegiatan-kegiatan organisasi mereka,” katanya. 

Bersama dengan MW (50 tahun) selaku pimpinan rombongan, ada tujuh simpatisan lainnya. Ketujuh orang lainnya itu, yakni YT (40 tahun), MW (27 tahun), EW (49 tahun), HT (40 tahun), FW (46 tahun) dan BU (46 tahun). 

Setelah dilakukan penangkapan, Dansatgas pun mengarahka para simpatisan TRWP tersebut agar kembali kepada NKRI. "Kami berikan pemahaman bahwa Papua adalah bagian Indonesia, dan Pemerintah sudah berupaya untuk memajukan Papua," tuturnya.

Dalam pemeriksaan barang bukti yang dibawa oleh tersangka, diamankan sebuah laptop yang berisi foto-foto dan video kegiatan-kegiatan dari organisasi tersebut. Data-data tersebut akan didalami kembali dengan berkoordinasi dengan satuan atas untuk ditindaklanjuti.

"Atas perintah Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Yosuha Pandit Sembiring, saat ini seluruh tersangka berikut barang buktinya telah diserahkan ke Polda Papua untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement