Selasa 14 May 2019 04:00 WIB

In Picture: Mengintip Percetakan Alquran Braile di Bandung

Dalam sebulan, percetakan ini mampu memproduksi 100 set Alquran Braille..

Red: Mohamad Amin Madani

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Alquran Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (13/5). (FOTO : Abdan Syakura)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Alquran Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (13/5). (FOTO : Abdan Syakura)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Alquran Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (13/5). (FOTO : Abdan Syakura)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Alquran Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (13/5). (FOTO : Abdan Syakura)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Alquran Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (13/5). (FOTO : Abdan Syakura)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Alquran Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (13/5). (FOTO : Abdan Syakura)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Alquran Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (13/5). (FOTO : Abdan Syakura)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Alquran Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (13/5).

Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna menggunakan mesin cetak antik huruf braille merk Thomson tahun 1952 dan satu-satunya dari enam unit mesin yang masih aktif di dunia. Dalam sebulan, percetakan ini mampu memproduksi 100 set Alquran Braille selama bulan Ramadhan dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement