Selasa 14 May 2019 06:29 WIB

Bulan Depan Cina Kenakan Pajak untuk Produk AS

Cina menyatakan tidak akan pernah menyerah pada tekanan negara mana pun.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ani Nursalikah
Donald Trump (kanan) bersama Xi Jinping (kiri)
Foto: VOA
Donald Trump (kanan) bersama Xi Jinping (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cina mengumumkan rencana mengenakan tarif atas barang-barang Amerika Serikat (AS) senilai 60 miliar dolar AS pada awal Juni. Hal ini dinilai sebagai langkah pembalasan yang diambil Cina ditengah meningkatnya perang dagang antara kedua pihak.

Sebelumnya, AS juga mengenakan pajak pada hampir semua barang impor Cina ke negara itu. Kementerian Keuangan Cina mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin (13/5) waktu setempat, Cina akan mengenakan tarif mulai dari lima hingga 25 persen pada 5.140 produk Amerika dalam daftar target miliaran dolar. Kementerian mengatakan tarif ini akan berlaku pada 1 Juni.

Baca Juga

Pernyataan itu muncul tidak lama setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan Cina agar tidak membalas tindakan AS terkait pungutan pajak pada barang Cina di AS.

"Saya katakan secara terbuka kepada Presiden Xi dan semua teman saya di Cina bahwa Cina akan sangat terpukul jika Anda tidak membuat kesepakatan, karena perusahaan akan dipaksa meninggalkan Cina. Ini hampir selesai, segeralah mundur!" demikian cicitan Trump di Twitter pribadinya.

Dilansir di Press TV, Senin (13/5), juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuan menegaskan Cina tidak akan pernah menyerah pada tekanan eksternal dari negara mana pun, termasuk AS. “Menaikkan tarif tidak akan menyelesaikan masalah. Cina tidak akan pernah menyerah pada tekanan eksternal. Kami memiliki tekad dan kemampuan melindungi hak dan kepentingan kami yang sah. Tunggu dan lihat," kata Geng.

Sengketa perdagangan Washington-Beijing meningkat pada Jumat, ketika AS meningkatkan tarif pajak barang-barang Cina senilai 200 miliar dolar AS dan setelah Trump menuduh Beijing melanggar kesepakatan. Trump juga memerintahkan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer untuk mulai mengenakan tarif pada semua impor yang tersisa dari Cina, sebuah langkah yang akan mempengaruhi barang senilai lebih dari 300 miliar dolar AS.

Pekan lalu, Cina dan AS mengakhiri putaran ke-11 dari konsultasi ekonomi dan perdagangan tingkat tinggi antara kedua pihak di Washington. Pertemuan tidak mencapai kesepakatan mengakhiri ketegangan perdagangan mereka.

Pembicaraan terhenti setelah perwakilan Cina dilaporkan mundur karena berjanji mengatasi masalah seperti pencurian kekayaan intelektual. Kemudian setelah itu AS mengumumkan kenaikan tarif Cina dari 10 persen menjadi 25 persen pada impor impor Cina senilai 200 miliar dolar AS.

Pengumuman Cina untuk membalas kenaikan tarif AS juga membuat para investor di Washington waswas. Rata-rata industri Dow Jones turun hampir 450 poin atau 1,7 persen pada 25 ribu. Indeks Nasdaq juga bergerak menuju penurunan sebesar 2,5 persen. Begitupun perusahaan-perusahaan teknologi besar juga sangat terpukul oleh pembalasan terbaru antara AS dan Cina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement