REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Banyak kegiatan postitif di lakukan warga pada bulan suci Ramadhan. Seperti di lingkungan Kalikasir, RT 01/RW 01 Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Sekelompok remaja lintas komunitas mengisinya dengan melakukan kegiatan rutin keliling kampung guna membangunkan warga yang akan menyiapkan berbagai keperluhan santap sahur dengan tetabuhan.
Aktivitas yang awalnya merupakan kegiatan untuk mengantisipasi para remaja agar tidak melakukan aksi balap liar tersebut telah berjalan 15 tahun terakhir dan mendapatkan apresiasi dari warga.
“Kami justru senang, setiap hari ada yang membangunkan. Sehingga tidak takut telat untuk menyiapkan berbagai kebutuhan makan sahur,” ungkap Trianah (49), warga RT 01/ RW 01 Kalirejo, Senin (13/5).
Dengan adanya anak- anak remaja yang membangunkan melalui tetabuhan drum, simbar dan kentongan bambu tersebut, warga di lingkungannya bisa leluasa menyiapkan berbagai kebutuhan makan sahur. Karena warga pasti akan bangun sebelum pukul 03.00 WIB.
“Para remaja tersebut biasanya melakukan persiapan pukul 02.30 dini hari, dan mereka akan berkeliling membangunkan warga di lingkungan Kalikasir ini selama satu jam,” tambahnya.
Hal ini diamini oleh Ketua RT 01/ RW 01 Kelurahan Kalirejo, Rochimin (52). Menurutnya, kegiatan yang dilakukan para remaja lintas komunitas ini sudah berjalan sejak Ramadhan 15 tahun lalu.
Sebagai ketua pemangku lingkungan, ia pun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan para remaja lintas komunitas ini. kebetulan warga di lingkungan Kalikasir tersebut mayoritas merupakan umat muslim.
Sehingga setiap bulan Ramadhan banyak yang melaksanakan ibadah puasa. Sehingga aktivitas para remaja tersebut justru sangat membantu warga yang sedang melaksanakan ibadah puasa.
“Saya kira ini merupakan bentuk kegiatan yang positif bahkan bagian dari kegiatan amal di bulan Ramadhan, yang bisa mereka lakukan untuk lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, Ansori (48), penggagas kegiatan ini mengungkapkan, para remaja ini merupakan warga lingkungan Kalikasir dari berbagai komunitas spedamotor. Mulai dari klub CB, C70 dan penggemar sepedamotor lainnya.
Awalnya ia prihatin dengan para remaja di lingkungan Kalikasir yang dahulu jamak mengisi waktu dengan aksi balap liar di jalan raya usai makan sahur. Sehingga sangat mengganggu kenyamanan warga.
Agar aktivitas balap liar para remaja ini berkurang, ia pun mengumpulkan para remaja tersebut dan diarahkan untuk melakukan kegiatan membangunkan warga yang akan menyiapkan makan sahur. Hingga warga akhirnya menyebut mereka dengan ‘Pasukan Gugah Sahur’.
Setiap hari, lanjutnya, sekitar 20 hingga 25 remaja berkumpul di depan rumahnya sekitar pukul 02.00 WIB sekaligus menyiapkan berbagai alat tetabuhan. 30 menit berikutnya mereka mulai berjalan keluar masuk gang keliling kampung sekitar 2,5 kilometer untuk membangunkan warga.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sudah menjadi aktivitas rutin mereka selama 15 tahun terakhir dan terus berlanjut karena ada regenerasi. Mungkin dulu kakanya dan karena sudah berkeluarga, sekarang adiknya juga bergabung,” ungkapnya.
Kegiatan membangunkan warga ini, lanjut Ansori, akan diakhiri dengan makan sahur bersama yang memang sudah dipersiapkanya. “Setelah halat subuh, biasanya para remaja ini sudah kembali ke rumah masing- masing,” tambahnya.