REPUBLIKA.CO.ID, LE MANS -- Juara dunia MotoGP 2018, Marc Marquez, memiliki tiga rival serius di balapan tahun ini, yaitu Alex Rins, Andrea Dovizioso, dan Valentino Rossi. Bintang Repsol Honda ini dalam sebuah acara mengungkapkan motivasi, kemungkinan kariernya hingga usia 40-an, dan impian sukses lebih lanjut, dilansir dari Speedweek, Selasa (14/5).
T: Apa Anda merasa lebih unggul dari lainnya?
J: Saya tidak tahu, namun saya menyadari suatu hari akan tiba masanya seseorang lebih cepat dari saya. Ini olah raga. Ini hidup. Setiap orang mempunyai zamannya.
Tahun-tahun berlalu, di olah raga mana pun akan muncul seorang pesepak bola muda yang lebih baik, juga pembalap motor mengalahkan pemenang yang sudah ada. Ini alami.
Saya belajar banyak dari Valentino dan sampai sekarang pun saya masih belajar darinya. Apa yang dia lakukan sungguh luar biasa. Namun sekarang misalnya, muncul Fabio Quartararo. Di Jerez saya juga melihat bakat-bakat baru yang tak kalah cepat. Beginilah olah raga.
T: Tapi, waktu Anda masih belum berakhir bukan?
J: Saya harap. Saya harap demikian. Namun, di Jerez saya adalah pembalap tertua yang masuk tiga teratas babak kualifikasi, juga pembalap tertua di podium Ahad. Quartararo dan Franco Morbidelli di babak kualifikasi, sementara di hasil lomba ada Alex Rins dan Maverick Vinales. Saya masih 26 tahun. Ini berarti generasi muda telah memuncaki dunia. Meski demikian, pada usia 26 ini saya merasa masih sangat muda. Kita tak pernah tahu kapan waktu kita berakhir. Saat ini saya hanya menikmati hasilnya. Saat ini semua terasa manis. Namun, tidak ada yang mengetahui kapan seri kemenangan saya di MotoGP berakhir.
T: Seandainya Anda masih membalap sampai 38 tahun. Bisakah Anda bertahan di olah raga ini lebih lama? Misalnya sampai 40 tahun?
J: Jika Anda bertanya pada saya sekarang, saya tegaskan "iya." Saya akan terus di MotoGP sampai seseorang menendang pantat saya dan berkata, "Sudah cukup, selamat tinggal." Jika Anda tetap termotivasi, tidak terluka, dan tubuh dalam kondisi sempurna, Anda tetap bisa aktif dalam waktu lama, mungkin sampai 40 tahun. Mungkin juga Anda akan kehilangan motivasi dalam beberapa tahun. Sejauh ini saya tak melihat ancaman ini.
T: Apa motivasi Anda meraih tujuh gelar juara dan 72 kemenangan di MotoGP?
J: Kemenangan adalah motivasi saya. Sangat menyenangkan bisa naik podium, terlebih jika hasilnya bagus, Anda mendapat respons dari tim. Anda akan menyadari usaha keras terbayarkan. Hasil yang baik memberi sensasi menyenangkan.
T: Apakah Anda kecanduan (untuk menang)?
J: Ya, kecanduan. Saya sudah kecanduan naik motor untuk waktu lama sehingga saya menjadi kecanduan untuk menang. Jika Anda tak menang sekali pun, Anda pasti menderita.
Balap motor adalah hasrat saya. Saya berkompetisi di dunia ini sejak usia empat tahun. Saya selalu menonton idola-idola saya, dan sekarang saya sendiri berada di puncak itu. Mimpi menjadi kenyataan dan saya menikmatinya.