REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Bupati Siak Alfedri berharap insiden kerusuhan dan pembakaran Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Siak tidak memengaruhi kunjungan wisatawan saat liburan Idul Fitri. Ini karena saat Idul Fitri biasanya banyak warga dari luar daerah mengunjungi daerah berjuluk Negeri Istana ini.
"Biasanya pada Hari Raya Idul Fitri banyak wisatawan yang berkunjung ke Siak. Mudah-mudahan tidak terpengaruh akibat kejadian ini (kerusuhan Rutan Siak)," kata Alfedri di Siak, Selasa (14/5).
Meski demikian, Bupati Siak memastikan Kabupaten Siak dalam kondisi aman dan terkendali sehingga ia pun mengajak para wisatawan untuk datang ke daerahnya. "Siak dalam kondisi aman dan terkendali. Mari datang ke Siak, ayo datang ke Siak," imbaunya.
Objek wisata yang terkenal adalah Istana Siak Sriindrapura yang bangunannya masih terjaga sesuai aslinya meski ada sedikit renovasi. Di dalam istana tersebut tersimpan koleksi Sultan Syarif Kasim II dan sejumlah memorabilia kerajaan yang bernilai sejarah.
Alfedri mengaku sudah menginstruksikan camat, kepala desa, hingga RT untuk mengimbau masyarakat tetap waspada. Kewaspadaan diperlukan karena masih ada delapan warga binaan yang kabur dan berkeliaran di luar. Dia juga berharap tahanan yang mencoba melakukan pelarian itu segera ditangkap kembali oleh pihak kepolisian.
"Mudah- mudahan tahanan yang kabur lekas tertangkap, dan kalau bisa tahanan itu menyerahkan diri saja," katanya. Alfredi memastikan Siak sudah aman karena insiden sudah diselesaikan dengan baik dengan kunjungan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Yasonna Laoli.
"Sudah jelas arahannya termasuk dari Kakanwil Kumham dan Gubernur Riau sehingga sudah ada tahapan-tahapan rehabilitasi," katanya. Pemkab Siak juga sudah menyiapkan lahan lima hektare untuk bisa dibangun lembaga permasyarakatan tidak lama lagi.