Selasa 14 May 2019 19:03 WIB

BRI Investasi Rp 2,7 Tuntuk Ganti Perangkat Komputer

Untuk membangun digital banking, BRI terus menambah sumber daya manusia di divisi IT.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Dirut BRI Suprajarto didampingi Direktur Jaringan dan Layanan Osbal Saragi R dan Pinwil BRI Bandung Hendro Padmono memberikan santunan kepada anak yatim.
Foto: Foto: Arie Lukihadianti/Republika
Dirut BRI Suprajarto didampingi Direktur Jaringan dan Layanan Osbal Saragi R dan Pinwil BRI Bandung Hendro Padmono memberikan santunan kepada anak yatim.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Industri 4.0 menjadi stimulan bagi Bank BRI untuk menjadi bank digital. Sebab, semua perbankan di era 4.0.ini, memang harus ke arah digital. 

"Kami tiap tahun investmen dalam IT. Seperti tahun ini, bukan hanya IT terkait core banking sistemnya, tapi kami modernisasi yang lama kami ganti dengan yang baru," ujar Direktur Jaringan dan Layanan, Osbal Saragi, kepada wartawan seusai acara buka bersama anak yatim dalam Program BRI Peduli dengan tema “Berbagi Bahagia Bersama BRI” di Kantor Kanwil BRI Bandung, Senin malam (14/5).

Osbal mengatakan, untuk mewujudkan mimpi BRI menjadi bank yang benar-benar disukai semua nasabah dengan layanan yang ditawarkan BRI, setiap tahun investasi akan ditingkatkan. 

"Dalam waktu 5 tahun, untuk mengurusi komputer yang ada di cabang saja, kita habiskan Rp 2,7 triliun hanya untuk komputer agar perangkatnya tak ketinggalan. Itu semua kita buat ada timnya," katanya.

Jadi, kata dia, dengan investasi tersebut semua perangkat pendukung akan dirapikan dan diganti. Agar, tak hanya sistemnya saja yang terus diperbaharui. "Karena kan IT setiap lima tahun harus diganti agar tak ketinggalan. Termasuk perangkatnya," katanya.

Menurut Osbal, di era industri 4.0 ini, BRI terus melakukan penyesuaian bahkan untuk 5 tahun yang akan datang sampai 2022, pihaknya sudah menyusun strategi. Karena, kalau tak bisa bersaing dengan kompetitor, maka BRI tak bisa memenuhi tuntutan nasabah 

"Padahalkan 2022 kita ingin BRI sebagai custumer sentrik. Itu memang dirancang smua produk value harus sesuai dengn kebutuhan nasabah. Yakni, mudah  dan nyaman," katanya.

Untuk membangun digital banking, kata dia, BRI  terus menambah sumber daya manusia (SDM) di divisi IT. BRI merancang dua hal. Pertama, membangun platform sendiri dan bekerja sama dgn IT yang sudah mapan. 

"Digital banking memang masa depan perbankan. Makanya kita kesana dan harus ditandai dengan membangun custumer experience," katanya.

Sementara mengenai kegiatan CSR buka bersama dengan anak yatim, menurut Osbal, Bank BRI memang selalu berbagi kebahagian dengan banyak masyarakat. Secara khusus, kepada anak yatim sebagai bentuk rasa syukur. Apalagi, BRI bisa besar karena doa banyak orang. 

"Kegiatan ini bentuk syukur yang kita buat. Bagaimana berbagi kebahagiaan di bulan ramadan. Jadi bersyukur dengan semua orang," katanya.

Sementara menurut Pemimpin Wilayah BRI Bandung, Hendro Padmono, dalam acara ini BRI Berbagi Sembako sebanyak 2000 paket, memberikan santunan pada anak Yatim Piatu senilai Rp.53.200.000,  dan Buka Bersama 200 Anak Yatim. "Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan semua masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement