REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Sleman tiap tahun terus alami penurunan. Sayangnya, walau sudah terhantam kehadiran startup-startup, mereka belum cukup akrab manfaatkan pasar daring.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Pustopo, mengaku belum mendata koperasi-koperasi yang sudah menjangkau pasar daring. Jawaban itu tentu saja cukup mengecewakan.
Pasalnya, sebagai wadah bernaung, Dinas Koperasi dan UKM menjadi pegangan kuat koperasi-koperasi Kabupaten Sleman mengembangkan diri. Tidak terkecuali, untuk bisa terjun ke pasar daring.
"Tapi kita arahkan, dalam gelaran-gelaran RAT kita dorong untuk bisa mengembangkan diri, wong sebenarnya mereka mampu," kata Pustopo saat ditemui di Pemkab Sleman, Selasa (7/5).
Ia mengaku cukup sadar, mau tidak mau koperasi-koperasi yang ada harus sudah terjun ke pasar daring. Sebab, mereka akan tertinggal jika di era globalisasi seperti hari ini belum akrab pasar daring.
Sayangnya, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman belum pula tampak maksimal memfasilitasi koperasi-koperasi untuk dapat mengenal pasar daring. Pembinaan yang ada sekadar mengenal IT.
"Tapi, di pojok-pojok konsultasi (di Pasar Lebaran) itu ada, bagaimana mengenal Instagram, mengenal Market Place, dan sebagainya," ujar Pustopo.
Untuk itu, Pustopo mendorong koperasi-koperasi di Kabupaten Sleman bergabung ke cloud. Hingga kini, cloud itu sedang dibangun Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman.
Menggandeng Dinas Kominfo, mereka berharap cloud itu dapat menyebarkan tips-tips main di market place. Terdekat, akan ada Sleman Mart untuk koperasi-koperasi itu bisa main di pasar daring.
"Diharapkan, cloud itu jadi tempat berkumpul UKM-UKM sambil belajar sambil memasarkan produk-produk, sambil konsultasi," kata Pustopo.