Selasa 14 May 2019 20:26 WIB

Duel Curry Bersaudara Jadi Menu Tambahan Final Wilayah NBA

Seth mungkin belum dan akan sulit mencapai tingkat kebintangan Stephen,

Stephen Curry
Foto: AP/Ben Margot
Stephen Curry

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai final Wilayah Barat NBA yang mempertemukan Golden State Warriors dan Portland Trail Blazers bakal menjadi catatan bersejarah. Untuk pertama kalinya sepasang kakak beradik bertemu di panggung final wilayah, Stephen Curry di Warriors dan Seth Curry di Blazers. Bukti bahwa pasangan mantan pebasket Dell dan mantan atlet bola voli Sonya Curry sukses mengasuh anak-anaknya untuk menjadi bintang-bintang NBA.

Final Wilayah Timur yang mempertemukan Toronto Raptors dan Milwaukee Bucks juga punya cerita mirip, di mana masing-masing dihuni Marc Gasol dan Pau Gasol. Namun Pau dipastikan tidak akan main karena masih pemulihan pascaoperasi cedera.

Baca Juga

Kembali ke final Barat, Seth mungkin belum dan akan sulit mencapai tingkat kebintangan Stephen. Tapi pertemuan keduanya membuat Dell dan Sonya hanya perlu memberikan dukungan langsung kepada kedua putra mereka.

Tentu saja, kali ini Dell dan Sonya tak akan pakai baju tim yang sama. Sebagaimana disampaikan keduanya kepada reporter ESPN Rachel Nichols, mereka akan mengundi dengan koin siapa yang akan memakai jersey Warrrios dan siapa yang mengenakan jersey Blazers di tiap gim nanti.

Namun, ada beberapa hal yang jauh lebih penting dibahas menyongsong pertemuan Warriors kontra Blazers di final Barat nanti. Ini menjadi kali pertama Blazers kembali tampil di partai final wilayah, setelah terakhir kali mereka mencapainya pada 2000 silam. Kala itu Blazers masih diperkuat Rasheed Wallace dan Scottie Pippen, namun kalah 3-4 lawan Los Angeles Lakers setelah memaksakan gim ketujuh digelar. Lakers sendiri melaju terus menjadi juara NBA di bawah kombinasi duo Shaquille O'Neal dan Kobe Bryant.

Kini, 19 tahun kemudian, Blazers melewati adangan Denver Nuggets dan menang 4-3 lewat kejayaan di gim ketujuh yang digelar di kandang lawan, Pepsi Center, Colorado.

Namun, Blazers segera menghadapi tantangan besar bernama Warriors, yang tengah berupaya memperkuat dinasti kejayaan mereka yang sudah empat musim terakhir tampil di final NBA dan meraih tiga trofi Larry O''Brien sebagai hasilnya.

Dua gim pertama bakal digelar di Oracle Arena, California, markas Warriors pada Rabu (15/5) dan Jumat (17/5) WIB. Kemudian dua gim berikutnya gantian Blazers jadi tuan rumah di Moda Center, Oregon, pada Minggu (19/5) dan Selasa (21/5) WIB.

Gim kelima, keenam dan ketujuh dijadwalkan pada Kamis (23/5), Sabtu (25/5) dan Senin (27/5) WIB, bergantian di kandang Warriors dan Blazers, jika dibutuhkan demi mencari tim dengan empat kemenangan.

Warriors didera masalah cedera ketika menjalani fase play-off, namun itu sedikit lebih beruntung dibandingkan Blazers yang mengalaminya sejak jelang musim reguler berakhir dan sampai sekarang mau tak mau tetap melaju meski dalam keadaan pincang.

Beberapa saat sebelum musim berakhir, tepatnya pada 25 Maret, Blazers harus kehilangan Jusuf Nurkic yang patah kaki. Nurkic tentu merasa begitu ingin membantu Blazers dalam perjuangan mereka untuk meraih gelar juara Wilayah Barat pertama mereka sejak 1992.

Hal itu tak pernah disembunyikan oleh Nurkic, sebagaimana diungkapkan oleh rekannya Damian Lillard dalam sebuah jumpa pers selepas gim keenam semifinal Barat kontra Nuggets.

"Hari ini, di bangku cadangan, ia berbicara kepada saya, 'sungguh saya berharap bisa main dengan kaki yang patah ini. Kalau saya bisa, saya akan melantai dan tak peduli kalaupun semakin cedera'," kata Lillard di Moda Center, Oregon, Kamis (9/5), selepas Blazers menang 119-108 atas Nuggets.

Sementara Blazers sejak pengujung musim reguler sudah kehilangan Nurkic, Warriors menghadapi masalahnya sendiri. DeMarcus Cousins, center mantan All-Star yang menambah kadar kebintangan Warriors namun minim kontribusi itu cuma main di dua pertandingan pertama fase play-off sebelum otot quadrisepnya robek dan hingga kini masih dalam tanda tanya.

Absennya Cousins mungkin tak sekrusial hilangnya Kevin Durant sejak gim kelima semifinal Barat kontra Houston Rockets. Durant menurut tim medis Warriors menderita ketegangan otot betis di kaki kanannya, setelah awalnya sempat dikhawatirkan cederanya berkaitan dengan achilles yang bakal jadi kabar buruk bukan cuma untuk timnya tapi bagi si pemain sendiri.

Pun dengan kadar cedera yang lebih ringan, Durant kemungkinan bakal absen dalam dua gim pertama kontra Blazers. Sebab, jadwal peninjauan ulang kondisi Durant juga baru dilangsungkan pada Kamis (16/5) setempat atau Jumat (17/5) WIB, atau bertepatan dengan jadwal gim kedua digelar.

Semenjak tiba di Warriors, Durant seolah menggeser Splash Brothers (Klay Thompson dan Stephen Curry) dan menjadikan dirinya sebagai poros utama kekuatan tim. Di sepanjang fase play-off musim ini saja misalnya, Durant memiliki rataan 34,2 poin, 5,2 rebound, 4,9 assist dan tingkat akurasi tembakan terbuka 51,2 persen.

Bahkan, Durant mengalahkan Curry dalam departemen akurasi tembakan tripoin, yakni 41,6 persen berbanding 37,1 persen.

Curry dan saudara Splash Brother-nya, Thompson, secara berurutan berada di urutan kedua dan ketiga dalam urusan kontribusi sepanjang play-off.

Namun, absennya Durant seolah menjadi inspirasi bagi Curry yang tak perlu berbagi panggung dengan bintang utama lain di gim keenam semifinal Barat kontra Rockets lalu. Ia memimpin kebangkitan Warriors untuk memenangi pertandingan dengan penampilan gemilang di paruh kedua laga.

Warriors tentu mengharapkan penampilan serupa bisa dipertahankan Curry ketika timnya harus bermain tanpa Durant lagi setidaknya dalam dua gim awal final Barat.

Fase play-off musim ini juga seperti menjadi momen kelahiran kembali Andre Iguodala dalam urusan kontribusinya terhadap Warriors, boleh jadi karena Cousins lebih banyak menepi, namun bahkan jika dibandingkan musim lalu pun statistik penampilan Iguodala masih lebih baik.

Iguodala sejauh ini memiliki rataan 11,8 poin, 4,3 rebound dan 4 assist sepanjang fase play-off musim ini di mana ia tampil kisaran 30 menit dalam 12 pertandingan.

Tentu saja, pertanyaan yang akan selalu muncul bagi pemain gaek adalah, sejauh mana stamina pemain berusia 35 tahun ini bakal bertahan? Rangkaian final Barat bakal menjadi ujian selanjutnya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement