REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Partai final Coppa Italia menjadi salah satu target utama Atalanta pada musim 2018/2019. Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini menyatakan, Oribici merupakan favorit juara ketimbang lawannya SS Lazio karena memiliki mentalitas yang besar jelang bentrokan di Stadion Olimpico, Kamis (16/5) dini hari WIB nanti.
Sekitar 21 ribu suporter Atalanta berdatang ke ibu kota Italia untuk menyaksikan pertandingan final pertama sejak terakhir kali terjadi pada musim 1995/1996.
"Saya senang dengan datangnya para suporter ke Roma dan saya akan lebih bahagia lagi jika kami memenangkan final Coppa ini," ujar Gasperini dilansir Football Italia, Rabu (15/5).
Atalanta bisa dikatakan mengarungi musim fantastis setelah berhasil tampil impresif baik di kompetisi Serie A Italia dan juga turnamen Coppa Italia. Tim berjuluk La Dea sementara bercokol di urutan keempat yang merupakan batas zona Liga Champions. Atalanta unggul atas AC Milan di posisi lima dan AS Roma di posisi keenam.
Bahkan, kesebelasan asal kota Bergamo, di sebelah utara Italia, itu mampu mempertahankan rekor tak pernah kalah dalam 13 laga terakhir, dengan sembilan kemenangan dan empat imbang.
"Kami menghadapi tim yang kuat seperti Lazio, tetapi saya melihat Atalanta sangat berkonsentrasi pada apa yang perlu kami lakukan di atas lapangan," sambung eks pelatih Inter Milan.
Adapun dua modal positif yang dipegang Atalanta jelang berhadapan dengan Lazio, yaitu catatan kemenangan dari Genoa pada akhir pekan kemarin. Meski, mengistirahatkan beberapa pilar utama seperti Alejandro 'Papu' Gomez, dan Rafael Toloi, Atalanta berhasil menggilas il Grifone dengan skor 2-1.
Terlebih, dalam dua pertemuan terakhir versus Biancocelesti, Atalanta mengunci kemenangan. Pertama menang 1-0 pada Desember 2018 dan kedua mempermalukan skuat Simeone Inzaghi 3-1 di markas sendiri.
Merujuk pada catatan tersebut, Gasperini merasa percaya diri timnya lebih difavoritkan ketimbang sang rival. "Kami membuktikan dapat mengalahkan Lazio dan saya pikir kami memiliki peluang untuk menang di (Coppa). Meskipun, tak pernah ada tim favorit ketika bermain di final, terutama melawan kesebelasan seperti Lazio."
Ikuti Whatsapp Channel Republika