REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- Jajaran Polres Bandung mengimbau para pemudik Lebaran 1440 Hijriah yang hendak melintasi jalur alternatif mudik di Kabupaten Bandung untuk tidak melintas pada malam hari. Sebab, kondisi jalur bertikungan relatif tajam dan penerangan lampu yang kurang.
Selain melalui jalur Nagreg, jalur alternatif menuju Kabupaten Garut dari Kabupaten Bandung bisa melalui jalur Cijapati yang tembus ke Jalan Leles. Di samping, itu pemudik juga bisa melewati jalur Kamojang yang tembus ke Jalan Samarang.
"Jalur alternatif ada dua yang digunakan, di tol 148 (Padaleunyi) keluarnya Sapan-Cijapati dan jalur Bojongsoang-Ibun sampai tembusnya Samarang Garut," ujar Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan kepada wartawan, Rabu (15/5).
Menurut Kaplores, jika ekor kemacetan sudah mencapai dua kilometer di tol Cileunyi maka pihaknya akan membuka jalur di kilometer 148 untuk diarahkan ke jalur alternatif. Ia mengimbau agar para pemudik mempersiapkan fisik, kendaraan, dan istirahat yang cukup.
"Intinya jalur Sapan sampai Cijapati tidak kami sarankan malam hari. Kalaupun malam harus dengan pengawalan bagus. Jalan dan tempatnya sepi," katanya.
Selain itu, di jalur Ibun, menurut Kapolres, kondisi jalan dari arah Garut menurun dan rentan untuk kendaraan matic.
Kapolres mengatakan, pada H-7 lebaran pihak Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR akan memastikan kondisi jalan sudah tidak ada yang rusak. Mereka akan menyiapkan ramu-rambu dan pembatas jalan dan memasang bantal keselamatan.
Di samping itu, pihaknya saat ini tengah mengupayakan agar kemacetan kendaraan pada hari Lebaran di jalur Nagreg bisa terantisipasi. Caranya ialah dengan menyiapkan petugas di lokasi tersebut.
"Intinya masih ada kemacetan di luar prediksi dan mudik lokal pada hari H, kami antisipasi," katanya. Menurutnya, libur Lebaran saat ini lebih panjang sebelum Lebaran dan pendek sesudah pascalebaran.