Rabu 15 May 2019 15:42 WIB

Soal Sikap Prabowo, Tjahjo: Jangan Cederai Demokrasi

Tjahjo meminta semua pihak yang tak puas hasil pilpres menyelesaikan secara hukum.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Capres Prabowo Subianto berpidato saat acara pengungkapan fakta-fakta kecurangan pilpres 2019 di Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Capres Prabowo Subianto berpidato saat acara pengungkapan fakta-fakta kecurangan pilpres 2019 di Jakarta Pusat, Selasa (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengatakan, penolakan hasil pemilu merupakan suatu hal yang mencederai demokrasi. Ia mengingatkan adanya jalur hukum yang dapat ditempuh jika tidak puas dengan hasil pemilu.

"Jangan mencederai demokrasilah," ujar Tjahjo di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu (15/5).

Baca Juga

Tjahjo mengatakan, jika ada pihak yang merasa tidak puas dengan hasil pemilu, maka hal tersebut dapat diselelsaikan secara hukum. Penyelesaian dengan hukum itu bisa melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau ada merasa tidak puas, ada ganjelan, menemukan sesuatu yang ganjel, disampaikan secara hukum saja," terang dia.

Menurutnya, proses pemilu hingga hari pencoblosan berjalan dengan sukses. Tingkat partisipasi pemilih mencapai lebih dari 80 persen. Semua itu, kata dia, bisa tercapai karena andil semua pihak, termasuk para tim sukses dan partai politik.

"Itu karena kesepakatan semua pihak termasuk tim sukses, termasuk partai politik, baik menyusun PKPU di DPR maupun tahapan-tahapan KPU yang disosialisasikan oleh KPU sebagai penyelenggara negara sebagaimana diatur oleh undang-undang," tuturnya.

Sebelumnya, Prabowo mengisyaratkan dia tidak akan menerima hasil Pilpres kali ini. Ia mengaku dirinya tidak akan menerima hasil selama dalam prosesnya dipenuhi dengan kecurangan.

"Saya akan menolak hasil perhitungan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo saat menyampaikan pidatonya di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement