Kamis 16 May 2019 00:15 WIB

Sejumlah Kepala Daerah Serukan Indonesia Damai

Perbedaan dukungan politik para kepada daerah bukan jadi alasan tak bisa bertemu.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
(dari kiri ke kanan) Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wali Kota Bogor Bima Arya, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur NTB Zulkiflimansyah dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai Silaturahmi Bogor Untuk Indonesia di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5/2019).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
(dari kiri ke kanan) Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wali Kota Bogor Bima Arya, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur NTB Zulkiflimansyah dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai Silaturahmi Bogor Untuk Indonesia di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah kepala daerah hadir dalam silaturahim di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor, pada Rabu (15/5). Wali Kota Bogor Bima Arya mengakui, tak semua kepala daerah punya prinsip sejalan pada pilpres 2019. Walau begitu, Bima menyampaikan, perbedaan dukungan politik bukan jadi alasan tak bisa bertemu.

Bima mengungkapkan, pertemuan hari ini direncanakan secara singkat. Tujuan pertemuan untuk mencari kesamaan pandangan soal nasib bangsa usai pilpres. "Kita kadang lupa masing-masing partai apa. Lebih banyak temu, titik temu. Hampir tidak ada perbedaan tadi. Semua punya titik temu di persoalan kebangsaan, semua sama mau bangsa ini maju," kata Bima Arya kepada wartawan usai pertemuan itu.

Baca Juga

Bima yang merupakan politisi PAN pendukung Prabowo merasa tak masalah untuk mengadakan silaturahmi hari ini. Lewat pertemuan tersebut, Bima mengutarakan tiap tokoh bukan hanya mewakili parpol tapi mewakili rakyat demi arah negara ke depan.

"Jadi enggak ada yang agak menjurus perbedaan politik. Kadang kita lupa Pak Zul itu dari partai apa. Azwar Anas asal partai apa, tapi dari pemikiran, sifatnya tentu kita hafal," ujarnya.

Para kepala daerah yang hadir yaitu Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wagub Jatim Emil Dardak, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Wali Kota Tangerang Airin Rachmi Diany. Kemudian turut hadir pula Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid dan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono.

Mereka setuju menjaga perdamaian sepanjang proses penghitungan dan penetapan hasil Pilpres."Kami semua hari ini dipersatukan oleh satu hal yang penting, kita cinta Indonesia dan kita cinta perdamaian. Kita ingin Indonesia damai. Seluruh pembicaraan tadi diwarnai energi yang sangat positif dan optimistis bangun Indonesia dengan damai," tutur Bima mewakili para kepala daerah. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement