REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sedikitnya 50 warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza mengalami luka-luka saat berpartisipasi dalam demonstrasi peringatan 71 tahun Hari Nakbah pada Rabu (15/5). Mereka terluka akibat serangan pasukan Israel.
Ribuan warga Palestina di perbatasan Gaza-Israel berduyun-duyun menghampiri pagar perbatasan Israel. Mereka menancapkan bendera Palestina dan menimpuki pasukan Israel dengan batu.
Pasukan Israel kemudian merespons aksi massa itu dengan tembakan gas air mata dan peluru karet. Menurut sejumlah saksi, tentara Israel juga turut menggunakan amunisi. Israel berdalih tindakannya adalah untuk mempertahankan perbatasannya dari serangan.
Rakyat Palestina menggelar demonstrasi di perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, Rabu (15/5). Palestina memperingati Hari Nakbah ke-71 yang menandai pengusiran massal mereka saat perang Timur Tengah 1948. Demonstrasi terjadi di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
"Para demonstran membakar ban dan melemparkan batu. Sejumlah perangkat peledak telah dilemparkan dari dalam Jalur Gaza dan sejumlah upaya telah dilakukan untuk mendekati pagar keamanan. Pasukan Pertahanan Israel merespons dengan tujuan membubarkan kerusuhan," kata pasukan Israel dalam sebuah pernyataan.
Warga Palestina di Tepi Barat juga memperingati Hari Nakbah dengan menggelar demonstrasi. Namun belum ada laporan tentang terjadinya kerusuhan atau bentrokan dengan pasukan Israel.
Nakbah, oleh rakyat Palestina, diartikan sebagai bencana atau malapetaka. Saat Israel berdiri pada Mei 1948, sekitar 700 ribu warga Palestina terusir dan dilarang kembali.
Mereka kemudian mengungsi ke beberapa negara Arab. Jumlah pengungsi Palestina yang saat ini tak bisa pulang ke tanahnya diperkirakan telah mencapai 7 juta orang.