Kamis 16 May 2019 05:30 WIB

Tanggapi Poyuono, AHY: Saya tak Komentari Fitnah

AHY tegaskan sikap Demokrat yang ingin menjaga iklim tetap kondusif.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menumpang kendaraan khusus untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menumpang kendaraan khusus untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) enggan menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono yang ingin menendang Demokrat keluar dari Koalisi Adil Makmur.

AHY menyebut komentar Arief hanya fitnah belaka. Menurutnya, Demokrat sudah menyampaikan sikap secara jelas.

Baca Juga

"Saya tidak ingin mengomentari fitnah tersebut. Tentu yang jelas sudah ada statement dari Partai Demokrat mengenai itu," kata AHY usai menghadiri silaturahmi dengan sejumlah kepala negara di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (15/5).

Seperti diketahui, Koalisi Adil Makmur ialah pengusung pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Koalisi itu beranggotakan partai Gerindra, PAN, PKS, Partai Berkarya dan Demokrat. AHY merasa tak ingin terlibat dengan pernyataan yang diucapkan Arief.  Sebab hal itu hanya menimbulkan kegaduhan politik.

"Saya pastinya ingin menjaga suasana hari ini selalu positif. Saya tidak ingin juga berurusan komentar-komentar seperti itu, apalagi saya tidak tahu juga maksudnya apa ya," tuturnya.

Di sisi lain, AHY mengaku belum ada pembicaraan soal masuknya Demokrat ke dalam Koalisi Indonesia Kerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ia menyebut Demokrat lebih fokus  memantau penghitungan suara pemilu oleh KPU.

"Kami juga punya tugas untuk mengelola dan memonitor hasil pemilu legislatif. Kami ingin tidak hanya Pilpres yang diurus tetapi juga Pileg juga sangat penting," ucap Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Sebelumnya, Anggota Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Arief Poyuono, mempersilakan Partai Demokrat mengundurkan diri. Pengunduran tersebut mesti dilakukan Demokrat bila tidak tegas mendukung Prabowo-Sandi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement