REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Atalanta dipaksa menelan kekecewaan setelah menyerah 0-2 atas SS Lazio pada final Coppa Italia 2018/2019. Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini menyatakan, kesalahan timnya terjadi pada buruknya antisipasi bola mati. Meski begitu, La Dea harus tetap menegakkan kepala.
Tampil superior di babak pertama, Atalanta justru harus menerima kenyataan pahit. Sundulan Sergej Milinkovic-Savic pada menit ke-82 memecah kebuntuan dan Joaquin Correa melakukan serangan balik cepat untuk memastikan hasil menjadi 2-0 di Stadion Olimpico, Kamis (16/5) dini hari WIB tadi.
"Sayang sekali, tapi final ini seperti itu. Pada saat yang menentukan, kami tampak dalam kondisi yang lebih baik, tetapi kami kehilangan permainan di sudut. Ini memalukan," ujar Gasperini kepada Rai Sport disadur Football Italia, Selasa (16/5).
Kesebelasan asal Bergamo di utara Italia itu sejatinya mampu unggul terlebih dahulu andai sepakan keras Marten de Roon pada menit ke-25 tak digagalkan tiang gawang lawan. Melihat, situasi itu eks juru taktik Inter Milan tersebut berharap bisa mendapatkan keunggulan lebih dahulu atas Biancocelesti.
Akan tetapi, gol yang ditunggu tak kunjung datang, justru gawang Pierlugi Golloni dibobol dua kali oleh armada asuhan Simone Inzaghi. Penantian panjang 56 tahun Atalanta pun sirna dalam sekejap.
Namun, Gasperini hanya meminta kepada pasukannya dan para fan untuk pulang dengan kepala tegak mengingat pencapaian final merupakan pengalaman sangat berharga bagi klub. "Sekarang kami harus menyingkirkan kekecewaan ini. Mari biarkan malam berlalu dan kemudian fokus kembali ke target di kompetisi Liga Italia."
Selanjutnya, Alejandro Gomez dan kolega bakal berhadapan dengan juara bertahan Juventus pada lanjutan Seri A Italia pekan ke-37 akhir pekan nanti.