Kamis 16 May 2019 10:26 WIB

Halaqah Ulama Jakarta Bahas Pemberdayaan Ekonomi Umat

Halaqah Ulama Jakarta akan mengeluarkan rekomendasi terkait kondisi terkini umat

Rep: Mabruroh/ Red: Hasanul Rizqa
Ulama sangat berperan dalam pembinaan umatnya (Ilustrasi)
Foto: Republika
Ulama sangat berperan dalam pembinaan umatnya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ulama dan pengasuh pondok pesantren se-DKI Jakarta akan menggelar Halaqah Ulama Jakarta. Acara ini akan digelar selama tiga hari, yakni sejak Jumat (24/5) hingga Ahad (26/5).

Pengasuh Pondok Pesantren Alwathoniyah As-Shodriyah, KH Ahmad Shodri mengatakan, Halaqah Ulama akan digelar di Pondok Pesantren Alwathoniyah As-Shodriyah Jakarta Timur. Selain Halaqah, panitia mengemas acara tersebut juga dengan menyediakan bazar dan buka puasa bersama.

Baca Juga

Adapun halaqah itu sendiri, ujar Kiai Ahmad Shodri, akan membahas masalah keumatan sesuai tantangan zaman. Di antaranya adalah pemberdayaan ekonomi umat.

“Pemberdayaan ekonomi umat ini untuk menghadapi kapitalisme global melalui pemberdayaan ekonomi pondok pesantren, moderasi Islam dan peran ulama dalam menjaga keutuhan NKRI,” kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (16/5).

Lebih lanjut, Kiai Ahmad menjelaskan, dari Halaqah Ulama Jakarta ini akan disepakati dan dirumuskan juga butir-butir rekomendasi untuk memberikan kesejukan dan ketenangan kepada masyarakat. Terutama agar masyarakat dapat menghindari segala bentuk fitnah, ujaran kebencian, berita hoaks dan provokasi.

“Serta dapat bersikap kritis terhadap segala paham dan gerakan yang bertentangan dengan Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika serta Undang Undang Dasar 1945,” ujarnya.

Panitia Halaqah Ulama Jakarta yang juga Sekretaris Umum MUI Kota Administrasi Jakarta Timur, Ma'arif Fuadi menambahkan, bahwa ada beberapa organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang akan ikut memeriahkan dan mendukung acara tersebut. Di antaranya, MUI Kota Administrasi Jakarta Timur,  Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), Masyarakat Cinta Masjid (MCM), dan Muballigh Indonesia Bertauhid (MIB).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement