Kamis 16 May 2019 15:19 WIB

Buka Layanan Penukaran Uang, BI DIY Siapkan Rp 5,6 Triliun

Pada 2018 lalu BI DIY menyediakan sebesar Rp 5,2 triliun.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Friska Yolanda
Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Hilman Tisnawan bersama Wakil Wali Kota  Yogyakarta, Heroe Poerwadi dan perwakilan dari berbagai perbankan saat  peluncuran Kas Keliling BI Periode Ramadhan di Jalan Ipda Tut Harsono,  Yogyakarta, Kamis (16/5). BI DIY membuka layanan penukaran uang kecil di 96  titik yang tersebut di seluruh wilayah di DIY.
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Hilman Tisnawan bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dan perwakilan dari berbagai perbankan saat peluncuran Kas Keliling BI Periode Ramadhan di Jalan Ipda Tut Harsono, Yogyakarta, Kamis (16/5). BI DIY membuka layanan penukaran uang kecil di 96 titik yang tersebut di seluruh wilayah di DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY menggelontorkan dana sebesar Rp 5,6 triliun. Dana ini dikucurkan untuk melayani penukaran uang pecahan kecil selama Ramadhan 2019. 

Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Hilman Tisnawan mengatakan, dana tersebut naik dari yang dikeluarkan sebelumnya. Pada 2018 lalu pihaknya menyediakan sebesar Rp 5,2 triliun. 

Baca Juga

"Tahun lalu hanya Rp 5,2 triliun. Jadi naik kurang lebih tujuh persen yaitu Rp 400 miliar," kata Hilman saat peluncuran Kas Keliling BI Periode Ramadhan di Jalan Ipda Tut Harsono, Yogyakarta, Kamis (16/5).

Layanan penukaran uang ini dibuka di 96 titik yang tersebar di seluruh wilayah di DIY hingga 24 Mei nanti. BI DIY pun menggandeng sembilan perbankan untuk melakukan layanan ini. 

Alasan uang yang disediakan lebih besar dari tahun lalu dengan tujuan ingin memudahkan masyarakat. Sebab, pada tahun lalu penyediaan sebesar Rp 5,2 triliun dapat tersalurkan seluruhnya kepada masyarakat. 

"Memang hitungan itu tidak pernah meleset. Tahun lalu Rp 5,2 triliun keluar uang dari BI, semua ditarik oleh masyarakat. Yogya kota wisata, masyarakat pulang kampung, maka kebutuhan masyarakat yang datang harus dipenuhi," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement