REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pelatih Tim Sepak Bola PSS Sleman Seto Nurdiyantoro menilai kemenangan atas Arema FC pada laga pembuka Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Rabu (16/5) malam, membuat tim Super Elang Jawa itu semakin percaya diri menghadapi setiap lawan dalam kompetisi sepakbola kasta tertinggi Tanah Air itu.
"Mudah-mudahan memberikan motivasi tersendiri dan untuk pemain bisa lebih percaya diri," kata Seto saat jumpa pers seusai laga perdana Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Rabu.
Menurut Seto, keberhasilan membekuk Arema FC dengan skor 3-1 tidak semudah membalik telapak tangan. Pada babak pertama, khususnya di menit-menit awal skuat PSS Sleman sebagai pendatang baru di Liga 1 sempat menghadapi ketegangan meski akhirnya mampu mencetak gol lebih awal.
Kendati pertandingan sempat terhenti karena kericuhan supporter, menurut dia, ketegangan yang dialami tim PSS Sleman justru mulai terlihat menghilang setelah memasuki babak kedua.
"Di babak kedua tim bisa bermain lebih lepas walaupun memang masih ada yang beberapa yang perlu kita perbaiki," kata dia.
Kemenangan itu, menurut dia, tidak terlepas dari dua dukungan suporter PSS yakni Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania.
Meski demikian, Seto berharap kericuhan yang melibatkan suporter PSS dan Arema FC tidak lagi terjadi pada pertandingan selanjutnya. "Saya kira ini pelajaran buat suporter. Saya sangat menyayangkan (kericuhan) ini terjadi tetapi kami berharap ke depan tidak terulang lagi," kata dia.
Sementara itu, pemain bek PSS Bagus Nirwanto mengatakan pada babak pertama komunikasi antar pemain sempat tidak optimal, namun kendala itu bisa terpecahkan setelah memasuki paruh kedua pertandingan. "Pemain PSS punya kemauan makanya kita bisa bermain seperti ini," kata dia.