REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—PT Trans Marga Jateng (TMJ) --selaku pengelola Tol Trans Jawa segmen Semarang- Surakarta menyiapkan 46 Gardu Tol Otomatis (GTO) guna mendukung kelancaran transaksi elektronik di Gerbang Tol (GT) Banyumanik. Langkah ini ditempuh sebagai antisipasi terjadinya penumpukan kendaraan yang akan melakukan transaksi elektronik di GT Banyumanik.
“Selain itu, GT Banyumanik diprediksi juga akan menjadi GT tersibuk karena akan menjadi titik pertemuan arus lalu lintas dalam tol dari GT Kalikangkung (dari arah Jakarta) dengan GT Muktiharjo yang merupakan pintu gerbang tol Trans Jawa, untuk arus lalu lintas non tol dari arah pantura timur Jawa Tengah,” ujar Asisten Manajer PT TMJ, Sugiono, Kamis (16/5).
Dari 46 GTO yang dipersiapkan oleh PT TMJ tersebut, sebanyak 20 GTO di antaranya merupakan GTO tambahan (baru) yang terdiri atas delapan GTO entrance serta 12 GTO exit.-Pembangunan GTO tambahan saat ini terus dikebut penyelesaiannya oleh kontraktor pelaksana di kawasan GT Banyumanik.
Sedangkan sisanya, merupakan GTO existing yang selama ini sudah dioperasionalkan oleh PT TMJ di GT Banyumanik. Seluruh pekerjaan pembangunan GTO baru (tambahan) di kawasan GT banyumanik tersebut ditargetkan harus sudah ‘beres’ pada 20 Mei 2019 nanti.
“Sehingga, sebelum arus mudik Lebaran 2019 dimulai, seluruh GTO yang ada di GT Banyumanik ini sudah siap digunakan, guna mendukung kelancaran transaski elektronik para pengguna jalan tol Trans Jawa, khususnya di GT Banyumanik,” kata dia.
PT TMJ mencatat, pada saat mudik Lebaran tahun 2018, jumlah kendaraan yang melintas di GT Banyumanik (mulai H-7 hingga H+7 Lebaran), jumlahnya mencapai 2.136.000 unit kendaraan. “Sedangkan pada arus mudik Lebaran tahun ini diprediksi bakal meningkat 11 persen atau mencapai 2.370.960 unit kendaraan,” kata dia.