REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moda transportasi Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta ditargetkan akan beroperasi akhir Mei ini. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pelaku pembangunan LRT menyatakan, semua kontruksi sudah rampung, dan sedang dalam tahap penyempurnaan sistem dan perizinan.
"Memang sekarang lagi berproses semua, dipersiapkan semua paralel dengan trial atau tesnya, kita tes semua sistemnya, sarana prasarana," ujar Direktur Proyek PT Jakpro Iwan Takwin saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (16/5).
Konstruksi yang selesai pengerjaannya itu termasuk depo kereta LRT Jakarta. Iwan melanjutkan, saat ini pihaknya bersama PT LRT tengah menyempurnakan sistem, menguji coba semua fasilitas, sarana, dan prasarana untuk menghindari dari kemungkinan kesalahan atau eror.
"Testingnya, kemudian perbaikan-perbaikan kecil-kecil yang mungkin akibat konstruksi atau apa, semuanya paralel kita lakukan, namanya persiapan kan," lanjut Iwan.
Selain itu, karena lintasan LRT yang masih 5,8 kilometer, terbatas melayani rute Kelapa Gading-Velodrome, maka integrasi dengan Transjakarta menjadi solusinya. Salah satunya terkait pembangunan jembatan penghubung atau skybridge antara Stasiun Velodrome dan Halte Pemuda Rawamangun.
Iwan mengatakan, proses pembangunan jembatan itu sudah mencapai 60 persen dan akan rampung sebelum LRT beroperasi resmi. Menurutnya, jembatan penghubung ini akan memudahkan masyarakat berpindah moda angkutan umum tanpa harus keluar masuk stasiun maupun halte.
"Sekarang sudah 60 persen lebih, kita target bulan ini selesai," kata dia.
Iwan optimistis proses pembangunan jembatan akan selesai sesuai target karena konstruksi merupakan pabrikasi. Ketika pabrik mengirimkan bagian-bagian konstruksi ke lapangan, maka petugas tinggal memasangnya sehingga prosesnya akan lebih cepat.
Sementara proses pengerjaan itu dilakukan malam hari untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Iwan menjelaskan, nantinya akses jembatan akan terhubung dari sisi bagian lain halte. Untuk penumpang yang akan berpindah dari atau ke stasiun dan halte. Sedangkan, sisi lainnya lagi untuk penumpang Transjakarta yang bukan dari stasiun LRT.
Iwan menambahkan, PT Jakpro maupun PT LRT Jakarta tengah mendiskusikan bersama PT Transportasi Transjakarta (Transjakarta) terkait integrasi antarmoda. Untuk awalnya, sudah ada beberapa armada mikro Transjakarta yang terhubung dengan sejumlah stasiun LRT.
Ia melanjutkan, termasuk integrasi pembayaran antarmodanya. Akan tetapi, integrasi pembayaran, kata Iwan, belum bisa segera direalisasikan saat LRT mulai beroperasi. Hal itu akan dilakukan seiring beroperasinya LRT.