REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Baturaja (Persero) Tbk membagikan dividen sebesar Rp 18,97 miliar atau sekitar 25 persen dari laba bersih yang diraih perseroan pada tahun buku 2018 sebesar Rp 76,07 miliar.
"Perseroan menetapkan laba bersih sebesar Rp 76,07 miliar dengan dividen payout ratio sebesar 25 persen dengan total nilai dividen sebesar Rp 18,97 miliar," kata Corporate Secretary PT Semen Baturaja, Basthony Santri, kepada wartawan seusai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2018 di Jakarta, Kamis (16/5).
Basthony Santri juga menambahkan bahwa sisa sebesar Rp 57,1 miliar telah ditetapkan sebagai untuk cadangan lainnya. BUMN tersebut mencatat bahwa pertumbuhan volume penjualan selama tahun 2018 mencapai 24 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Semen Baturaja juga dinilai mampu menunjukkan kinerja penjualan positif dengan berhasil melampaui pertumbuhan permintaan di seluruh wilayah pemasaran perseroan. Ia memaparkan, Semen Baturaja berhasil meningkatkan pangsa pasar rata-rata sebesar 4 persen di seluruh wilayah pemasaran perseroan, dengan tetap mendominasi di Sumatera Selatan dan Lampung.
"Bahkan melalui strategi perseroan yang efektif, Semen Baturaja juga berhasil meningkatkan penjualan di Jambi sebesar 47 persen. Tak berhenti di situ, perseroan juga melakukan ekspansi pasar ke Bangka Belitung sejak November 2017 yang saat ini market share sudah mencapai 5 persen," katanya.
Dengan peningkatan volume penjualan itu, ujar dia, kinerja pendapatan perseroan juga berhasil ditingkatkan sebesar 29 persen, begitu pula laba kotor sebesar Rp 707 miliar atau naik 49 persen dibanding tahun lalu.
Semen Baturaja juga tercatat berhasil meningkatkan efisiensi produk dengan peningkatan EBITDA margin sebesar 18 persen meski harga bahan baku dan penolong seperti batubara mengalami kenaikan. Dalam RUPST Tahun Buku 2018 juga dilakukan perubahan pengurus perseroan yang dilandasi oleh kebutuhan dalam menghadapi tantangan terhadap BUMN ini ke depannya.