Jumat 17 May 2019 07:51 WIB

Dirjen Pemasyarakatan: Lapas Langkat Kembali Kondusif

Peristiwa kericuhan di Lapas Langkat dipicu oleh penemuan narkoba jenis sabu.

Rep: Mabruroh/ Red: Ratna Puspita
Direktur Ditjen Pas Kemenkum HAM Sri Puguh Budi Utami (tengah)
Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Direktur Ditjen Pas Kemenkum HAM Sri Puguh Budi Utami (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami mengatakan saat ini kondisi lembaga pemasyarakatan (lapas) Langkat, Sumatra Utara, sudah kondusif. Sebelumnya, kerusuhan terjadi pada Kamis (16/5) sore.

"Warga binaan yang sempat berada di luar lapas, saat ini telah kembali ke kamar hunian masing-masing," ujar Utama dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id pada Kamis (16/5) malam.

Baca Juga

Utami mengemukakan Ditjen Pemasyarakatan telah melakukan komunikasi video telekonferensi melalui telepon selular dengan warga binaan Lapas Langkat. Dia mengatakan video telekonferensi itu dilakukan guna mencari tahu apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh para warga binaan.

Dia mengatakan, warga binaan menyambut video telekonferensi tersebut dengan sangat antusias dan bergantian untuk menyampaikan aspirasi mereka di lapas tersebut. “Kalian tenang, saya akan datang ke sana besok, saya akan mendengarkan keluhan kalian. Saya minta kalian tenang, tertib dan kembali ke blok masing-masing,” ujarnya kepada warga binaan.

Kemudian, Utami mengatakan, warga binaan secara tertib kembali ke kamar masing-masing, dengan arahan jajaran Kanwil Sumatera Utara yaitu oleh Kepala Divisi Administrasi, Kepala Divisi Imigrasi, TNI, Kepolisian, dan Petugas PAS. “Besok saya dan jajaran akan melakukan dialog secara langsung dengan warga binaan Lapas Langkat, menampung  aspirasi mereka," kata dia.

Dalam dialog nanti, Utami mengatakan, ia akan menjelaskan bahwa Ditjen Pemasyarakatan tetap akan konsisten dalam upaya menghentikan peredaran narkoba di lapas. Selain itu, Ditjen Pemasyarakatan tetap akan konsisten dalam memenuhi hak-hak warga binaan selama berada di dalam lapas.

Peristiwa kericuhan di Lapas Langkat dipicu oleh penemuan narkoba jenis sabu oleh petugas Lapas Langkat, yang kemudian berkoordinasi dengan Polres Langkat untuk menindaklanjuti dengan pemeriksaan. Hal ini diduga memicu sejumlah narapidana melakukan perlawanan yang berujung pada pemberontakan hingga menjebol pintu Lapas Langkat.

Kendati demikian, Utami mengatakan, Ditjen Pemasyarakatan masih melakukan penyelidikan dan mendalami apa yang menjadi pemicu insiden tersebut. Saat kejadian jumlah penghuni Lapas Langkat berdasarkan SDP adalah 1.635 orang dari kapasitas seharusnya untuk 915 orang.

“Penyebab pasti dari kejadian ini masih dalam penyelidikan dan pendalaman,  sedangkan jumlah pasti warga binaan masih kami inventarisir, adanya napi yang melarikan diri juga sudah kami koordinasikan dengan TNI juga kepolisian untuk dilakukan pengejaran, selain dilakukan oleh jajaran petugas pemasyarakatan wilayah Sumatera Utara,” kata Utami.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement