Jumat 17 May 2019 10:21 WIB

Warga Sigi Masih Butuh Bantuan Logistik

Warga hanya berharap bantuan dari pemerintah dan pihak-pihak yang peduli kemanusiaan

Jembatan gantung yang menghubungkan Dusun I dan II putus diterjang banjir bandang di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (4/5/2019).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Jembatan gantung yang menghubungkan Dusun I dan II putus diterjang banjir bandang di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (4/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Sejumlah warga korban bencana alam banjir bandang di dua kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hingga kini masih membutuhkan bantuan logistik, terutama bahan makanan, pakaian dan peralatan dapur dan rumah tangga. Kebanyakan rumah mereka rusak dan tertimbun lumpur saat bencana terjadi.

"Kami sekarang hanya berharap bantuan dari pemerintah dan pihak-pihak yang peduli kemanusiaan," kata Nurdin, seorang warga di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Jumat (17/5).

Ibu rumah tangga empat anak tersebut mengaku tidak lagi memiliki rumah karena telah diterjang banjir bandang. Untuk sementara ini, katanya terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian dengan kondisi memprihatinkan, terutama saat datang hujan dipastikan mereka terusik.

"Semua harta benda dalam rumah habis terkubur lumpur," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Murni, seorang warga korban banjir bandang di Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Ia juga mengatakan tidak lagi memiliki rumah, karena telah diterjang banjir pada beberapa waktu lalu. "Saya juga saat ini tinggal bersama beberapa warga lainnya di tenda darurat," ujarnya.

Dia sangat membutuhkan bantuan, terutama bahan makanan, peralatan dapur, rumah tangga dan juga alat-alat pertanian seperti sekop, cangkul, sabit, parang. "Kami hidup dari hasil kebun," kata dia.

Banjir bandang yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Sigi beberapa waktu lalu tersebut sempat memutuskan akses jalan yang menghubungkan Kota Palu dengan sejumlah wilayah di Kabupaten Sigi. Jalan antara Desa Saluki dan Desa Tuva putus total diterjang banjir bandang yang memporak-porandakan sejumlah desa di dua kecamatan yakni Gumbasa dan Dolo Selatan.

Kabupaten Sigi pada 28 September 2018 juga mengalami dampak parah dilanda gempa bumi berskala 7,4 SR yang mengakibatkan terjadinya likuifaksi di dua wilayah permukiman penduduk di Kecamatan Biromaru dan Kecamatan Tanambulava.

Bencana tersebut juga menelan korban jiwa mencapai ribuan orang dan kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, listrik, telekomunikasi, gedung perkantoran, lahan pertanian, lahan perkebunan, gedung sekolah, sarana ibadah, rumah sakit, puskesmas yang cukup parah dan tidak bisa digunakan lagi.

Pemerintah pusat dan daerah saat ini sedang mengupayakan secara bertahap melakukan perbaikan dan pembangunan kembali , termasuk rumah-rumah penduduk yang rusak diterjang bencana alam tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement