REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bandara Husein Sastranegara, Bandung mulai memasang pemindai suhu tubuh. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran cacar monyet di Kota Bandung dan sekitarnya.
Menurut Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara, Andika Nuryaman, sejak pemerintah mengintruksikan pemantauan atas penumpang pesawat dari Singapura terkait penyebaran cacar monyet, Bandara Husein Sastranegara mulai melakukan pengecekan lebih intensif.
Andika menjelaskan, ketika pemindai mengindikasi suhu tubuh penumpang lebih dari 37 derajat Celsius, pihak keamanan akan langsung membawa yang bersangkutan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Andika mengatakan, pemasangan alat pemindai suhu tubuh sebenarnya sudah dilakukan sejak awal pekan dengan alat Thermometer Gun. Namun, alat ini bisa dibilang kurang efektif dalam pemeriksaan karena setiap penumpang harus dicek satu per satu.
Bandara Husein Sastranegara kemudian menggunakan Thermoscanner yang bisa memindai secara bersamaan ketika penumpang berjalan untuk meninggalkan area bandara. Namun, Thermoscanner yang dimiliki Bandara Husein Sastranegara sempat rusak.
"Kemudian kita pinjam alat dari Bandara Kertajati dan baru dipasang kembali kemarin, Kamis (16/5), sore," ujar Andika ditemui di Bandara Husein Sastranegara, Jumat (17/5).
Saat ini, kata Andika, alat pengecekan suhu tubuh yang ada di Bandara Husein Sastranegara hanya disimpan di tempat kedatangan pesawat internasional. Sebab cacar monyet sejauh ini baru diindikasi dari Singapura dan belum ditemukan dari dalam negeri.
Terkait dengan kemungkinan penumpang yang datang dari Batam, dekat dengan Singapura, menurut Andika, Bandara Husein Sastranegara belum menyediakan alat di tempat kedatangan penumpang domestik.
"Kalau di Bandara Husein terfokus untuk (penumpang) internasional saja," katanya.
Salah satu petugas pemindai suhu tubuh, Renita mengatakan, suhu tubuh 37,5 Celsius memang menjadi patokan. Ketika ada penumpang yang suhunya di atas itu bisa jadi dia terkena cacar monyet.
Menurut Renita, untuk observasi kepastian tidaknya penumpang itu mengidap cacar monyet, tim medis pertama-tama akan memberikan obat pereda suhu. Jika dalam satu jam suhu badan penumpang tersebut tidak reda, maka akan ada pengecekan kesehatan lebih lanjut.
"Observasi maksimal dua jam dari awal scanning," kata Renita.
Renita mengatakan, sejak Bandara Husein Sastranegara menerapkan pengecekan suhu tubuh kepada penumpang di kedatangan internasional, belum ada satu pun yang terindikasi terkena cacar monyet. "Penerbangan dari Singapura sudah ada sejak kemarin juga dan masih aman," katanya.