Jumat 17 May 2019 15:51 WIB

Cari Tempat Penukaran Uang Lebaran, Ini Tips Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat untuk menukar uang di tempat-tempat penukara

Tukar Uang: Deputi Gubernur BI Rosmaya dalam kegiatan peninjauan layanan penukaran uang bersama Sekda PemProv DKI Jakarta di salah satu titik penukaran di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Jumat (17/5).
Foto: Bank Indonesia
Tukar Uang: Deputi Gubernur BI Rosmaya dalam kegiatan peninjauan layanan penukaran uang bersama Sekda PemProv DKI Jakarta di salah satu titik penukaran di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Jumat (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebaran sebentar lagi dan musim penukaran uang pun telah tiba. Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat untuk menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI, perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI.

Tujuannya, kata Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi, agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga.  "Dengan langkah-langkah antisipatif yang dilakukan, Bank Indonesia berharap kegiatan ekonomi masyarakat pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2019 ini dapat berjalan dengan lancar, aman dan nyaman," kata Rosmaya dalam kegiatan peninjauan layanan penukaran uang bersama Sekda PemProv DKI Jakarta di salah satu titik penukaran di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Jumat (17/5).

Sejak dibuka pada 13 Mei hingga 15 Mei 2019, demikian menurut siaran pers BI, realisasi penukaran uang di titik penukaran Lapangan IRTI Monas mencapai Rp 28,5 miliar dengan jumlah penukar sebanyak 9.976 orang.

BI telah menyiapkan 2.900 titik lokasi penukaran uang di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk menjangkau daerah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) terhitung mulai 13 Mei 2019-1 Juni 2019.

Selama periode 2-16 Mei 2019, realisasi uang yang dikeluarkan BI mencapai Rp 37,8 triliun atau 17,4 persen dari proyeksi outflow selama Ramadan/Idul Fitri 2019 (Rp 217,1 triliun). Berdasarkan wilayah, realisasi tertinggi terjadi di Jawa non-Kantor Pusat (KP) sebesar Rp15,0 triliun dan KP sebesar Rp 9,4 triliun.

Sementara berdasarkan kegiatannya, realisasi tertinggi terjadi pada penarikan bank sebesar Rp 31,0 triliun dan Kas Titipan sebesar Rp 6,4 triliun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement