REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama besar Islam Dr Ahmad Isa Bik rahimahullah dalam karyanya Tarikh al-Bimaristanat Fi al-Islam menuliskan, Rasulullah SAW dan para khalifah setelahnya berobat kepada dokter-dokter alumni Gundeshapur, seperti Harist bin Kaldah dan anaknya an-Nadhar bin Harist.
Begitu juga dengan para khalifah Dinasti Umayyah mereka berobat kepada Ibnu Atsal seorang dokter Nasrani dari Gundeshapur. Dari sinilah umat Islam terinspirasi untuk mendirikan al-Bîmâristân-termasuk mengadopsi istilah rumah sakit-dengan konsep baru yang sesuai dengan ajaran agamanya.
Penulis juga menyebutkan bahwa orang pertama yang mendirikan Bimaristan adalah Rasulullah SAW. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah RA dalam kitab sahihnya. Ketika Sa'ad bin Mu'adz terluka dalam Perang Khandak,
Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat untuk mendirikan kemah di depan salah satu masjid sehingga beliau mudah untuk menjenguknya. Ibnu Ishaq dalam kitab sirahnya menyebutkan bahwa tenda itu milik perempuan yang baru masuk Islam bernama Rufaidah.
Dalam praktiknya, Bimaristan saat itu bukan hanya berfungsi sebagai rumah sakit, akan tetapi juga sebagai laboratorium penelitian dan sekolah kedokteran yang melahirkan dokter-dokter Islam. Bahkan saat itu, menurut penulis, beberapa sekolah kedokteran telah mampu melahirkan para ahli bedah dan ahli bius.
Khalifah Dinasti Umayyah Walid bin Abdul Malik merupakan orang pertama yang mendirikan rumah sakit (bimaristan) dalam sejarah umat Islam di Kota Damaskus, Suriah pada tahun 707 M (88 H). Bimaristan didirikan oleh Walid bin Abdul Malik dengan kas negara sebagai karunia bagi orang sakit berupa pengobatan gratis.
Salah pesan yang diperintahkan Walid bin Abdul Malik kepada dokter-dokter yang ada di rumah sakit tersebut adalah agar mengisolasi penderita penyakit lepra dalam ruangan khusus sehingga tidak menyebar ke orang lain, kemudian para penderita itu diberinya uang sebagai pegangan.
Karya besar Walid bin Abdul Malik tersebut melahirkan kekaguman warganya, dan oleh penduduk Damaskus ia dianggap sebagai khalifah terbaik di zamannya. Di era Dinasti Umayyah pun dibangun al-Bîmâristân lainnya yang berada di Kota Kairo.
Sebenarnya Bimaristan yang dibangun oleh Walid bin Abdul Malik masih tergolong sederhana. Pembangunan beberapa Bimaristan di berbagai kota-kota Islam mencapai puncak kemegahannya pada Dinasti Abbasiyah. Misalnya, pada dinasti ini telah dibangun sarana peristirahatan dan hiburan yang nyaman di dalamnya.