REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Sobri Lubis menegaskan bahwa FPI akan ikut aksi mengawal proses pengumuman hasil rekapitulasi nasional surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden pada 22 Mei mendatang. Ia tidak merinci berapa massa yang akan ikut aksi tersebut.
"Ya kira-kira nggak bisa dihitung ya," kata Sobri saat ditemui usai deklarasi Gerakan Kedaulatan Rakyat, Jumat (17/5).
Sobri menambahkan massa FPI yang hadir dalam aksi tersebut nantinya berasal dari berbagai daerah. Selain itu Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al Khathaththath memastikan bahwa umat Islam akan ikut dalam aksi yang menuntut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 didiskualifikasi.
"Nanti akan ada tausiyah juga, ya terutama tausiyah buat KPU," ujarnya.
Dari aksi tersebut ia berharap KPU mau menghentikan segala bentuk dugaan kecurangan yang selama ini kerap disuarakan kubu 02. Sebelumnya Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Titiek Soeharto menghadiri deklarasi Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) di Jalan Proklamasi Nomor 36, Menteng, Jakarta.
Ia membenarkan akan ada aksi damai yang dilakuan GKR jelang pengumuman rekapitulasi surat suara presiden dan wakil presiden tingkat nasional. "Tanggal 21, 22 mungkin 20, 21, 22," kata Titiek ditemui usai menghadiri deklarasi tersebut, Jumat (17/5).