REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Persija Ferry Paulus yakin kelompok suporter timnya The Jakmania menjaga ketertiban sepanjang bergulirnya Liga 1 Indonesia 2019. The Jakmania diharapkan dapat menjadi lokomotif kebangkitan rivalitas yang sportif dan santun antarsuporter.
"Saya melihat The Jakmania saat ini sangat baik. Mereka tidak lagi menyanyikan lagu-lagu berbau rasialisme, tidak mudah terprovokasi dan sebagainya," ujar Ferry di Jakarta, Jumat (17/5).
Menanggapi kericuhan di laga perdana Liga 1 Indonesia 2019 PSS Sleman versus Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (15/5), Ferry menyayangkan hal itu terjadi. Menurut dia, para anggota kelompok suporter terutama anak-anak muda harus tenang menanggapi situasi yang terjadi di lapangan.
Akibat kericuhan itu, pertandingan sempat dihentikan sementara. "Sepak bola butuh suporter yang jenius, militan tetapi tidak melakukan kekerasan. Tumpahkan dukungan anda dalam sebuah kreativitas," kata Ferry.
Persija Jakarta sendiri belum memulai kiprahnya di Liga 1 Indonesia 2019. Pertandingan pertama Persija di Liga 1 Indonesia 2019 berlangsung Senin (20/5) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Laga ini berpotensi diramaikan oleh kehadiran The Jakmania di stadion.
Skuat berjuluk Macan Kemayoran ini berpeluang menurunkan para pemain terbaiknya dalam laga tersebut termasuk sang pencetak gol terbanyak tim di tahun 2018, Marko Simic.