REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tunangan Jennifer Lopez (J-Lo), Alex Rodriguez atau biasa disapa A-Rod dianggap bakal cukup kesulitan memperkarakan penyebaran foto viral dirinya yang tengah berada dalam toilet di apartemen mewahnya. Para ahli hukum memperkirakan kasusnya boleh jadi berjalan alot di pengadilan dikarenakan undang-undang privasi New York yang cukup lunak.
Laman Page Six melaporkan pada Sabtu (18/5) bahwa foto Rodriguez yang tengah duduk di kloset, diambil melalui jendela kamar lain. Artinya, ada pihak tidak bertanggung jawab yang mengambil dan menyebarkan foto dia hingga viral seperti sekarang.
Tidak jelas siapa yang mengambil foto tersebut. Tetapi banyak yang menyatakan simpatinya atas kejadian memalukan tersebut, terlepas apartemennya termasuk bangunan elite dan mewah.
Beberapa pakar hukum memperkirakan bahwa penyebaran foto itu tidak akan melanggar hukum New York. Payung hukum New York sempat menyatakan jika penyebaran foto yang tidak disadari bukanlah pelanggaran privasi.
"Di bawah hukum New York, kamu lebih baik menutup dengan tiraimu. Dia (Rodriguez) beruntung dia tidak berdiri di sana dengan telanjang bulat," kata Brad Shear, seorang pengacara olahraga dan privasi terkemuka yang dari Digital Armor Group.
Pada 2015, pengadilan banding setempat memutuskan bahwa pertunjukan seni gambar yang diambil melalui jendela-jendela New York yang tidak disadari oleh objek foto atau video bukanlah pelanggaran privasi. Hingga saat ini, Rodriguez belum mengomentari situasi yang dihadapinya.
Tetapi seorang sumber mengatakan sang pengacara sebenarnya sudah menyelesaikan semuanya. Pihak Rodriguez bekerja keras untuk mencari tahu identitas pelaku pengambil foto. Mereka menyadari bahwa foto itu jelas diambil dari gedung sebelah, dari lantai yang mungkin sejajar dengan apartemen Rodriguez.
A-Rod diketahui tinggal bersama J-Lo di sebuah apartemen senilai 17,5 juta dolar AS. Di apartemen itu juga tercatat penyewa beberapa nama besar, termasuk Harbinger Group, Ortelius Capital Partners, dan JMP Securities.
Ikuti Whatsapp Channel Republika