REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa telah terjadi satu kali gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter pada Sabtu (18/5) pukul 08.51 WIB. Gempa susulan kembali terjadi dengan kekuatan 3,6 SR di selatan Pulau Jawa yang berlokasi di 259 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
"Gempa susulan terjadi pada pukul 09.12 WIB dengan kekuatan 3,6 SR dengan kedalaman 14 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Sabtu.
Sebelumnya, pada pukul 08.51 WIB, wilayah Samudera Hindia selatan Jawa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis awal BMKG menunjukkan gempa berkekuatan 5,9 SR, selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,6 SR.
Episenter gempa terletak pada koordinat 9,63 LS dan 108,51 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 212 kilometer arah selatan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 33 kilometer. Hingga saat ini, belum ada laporan terkait dengan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Dia juga menyampaikan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa berkedalaman dangkal itu diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar turun.