REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Penangkapan terduga teroris dengan inisial E (51) di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Jumat (17/5) malam kemarin merupakan buntut dari penangkapan terduga teroris yang sempat ditangkap di Jawa Tengah dan Bekasi.
Sebelum menangkap E, polisi juga menangkap satu simpatisan ISIS di jalan Kapten Yusuf, Tamansari, Kabupaten Bogor. “Simpatisan inisial S juga kemarin diamankan sekitar pukul 13:30 WIB,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Sabtu (18/5)
Dia menambahkan, simpatisan tersebut diduga masih satu kelompok dengan E meski pihaknya akanlebih mendalaminya lagi. Menurut dia, saat ini Densus 88 masih terus bekerja untuk penelusuran lebih lanjut.
Dia menuturkan, dalam penangkapan itu didapatkan beberapa barang bukti seperti buku catatan. Selain itu KTP dan dua unit telepon gengam juga ikut menjadi barang bukti.
Dedi mengatakan, S merupakan anak buah dari terduga E yang telah memiliki kemampuan merakit bom lebih tinggi dari terduga teroris di Bekasi dan Jawa Tengah sebelumnya.
Dia menambahkan, kelompok ini memiliki rekam jejak aksi terorisme yang telah dilakukan di Mapolres Surakarta dan beberapa daerah di Indonesia. Menurut dia, kelompok tersebut juga terkoneksi dengan kelompok Santoso.
Lebih lanjut dia mengatakan, sebelumnya terduga EH yang ditangkap pada 13 April lalu di pemalang itu membeberkan bahwa masih ada beberapa orang yang masih aktif di daerah Bogor. Oleh karena itu, sambung dia, Densus 88 melakukan penelusuran lebih lanjut di Bogor sebelum membekuk terduga E.
“Tersangka E merupakan penangkapan lanjutan dari tersangka EH yang ditangkap pada 13 april di pemalang Jateng, Dari pemeriksaan ada beberapa kelompok Tirta bangsa yang tersebar juga di Bogor,” kata dia. Sebelumnya, Densus 88 dan Polres Bogor membekuk terduga teroris di Nanggewer, kabupaten Bogor yang diduga merupakan jaringan ISIS.