REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Manchester City, Josep Guardiola mengomentari kasus dugaan pelanggaran financial fair play (FFP) yang dituduhkan kepada timnya. Dengan tegas, pelatih asal Spanyol itu membantah City melakukan hal tersebut.
Saat ini UEFA (Federasi Sepak Bola Eropa) sedang melakukan investigasi. Guardiola mengaku telah berdiskusi dengan para petinggi Manchester Biru mengenai hal ini. "Saya mendengarkan penjelasan Chairman kami, CEO kami, saya memercayai mereka. Kami melakukan sesuai aturan, kami tidak bersalah," kata sosok yang akrab disapa Pep, dikutip dari Sky Sports.
Pada 2014 lalu, City pernah terlibat kasus serupa. Saat itu Sergio Aguero dan rekan-rekan terbukti bersalah. Mereka diharuskan membayar dana sebesar 49 juta poundsterling. Jatah pemain City di Liga Champions pun dibatasi.
"Tetapi sebagian besar denda tersebut, akhirnya tidak ditagih, karena City mampu menyelaraskan pengeluaran mereka," demikian laporan yang dikutip dari Sky Sports.
Kali ini, andai terbukti bersalah, Pep dan pasukannya terancam mendapat hukuman berat. Manchester bisa saja dilarang tampil di kompetisi terelit benua biru dalam semusim. Kemenangan atas Watford membuat the Citizens menunjukkan dominasinya di tanah Inggris. Gabriel Jesus Cs meraih semua gelar di negeri Ratu Elisabeth musim 2018/2019.