Ahad 19 May 2019 09:24 WIB

Jejak Waktu: Pesawat EgyptAir 804 Hilang di Laut Mediterania

Penyelamat membutuhkan waktu satu bulan untuk menemukan puing-puing pesawat.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
 Maskapai EgyptAir
Foto: AP /Thomas Ranner
Maskapai EgyptAir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Pada 19 Mei 2016, pesawat EgyptAir 804 menghilang di atas laut Mediterania. Pesawat dengan asal tujuan Kairo menuju Paris ini membawa total 66 orang yang terdiri dari penumpang dan awak.

Dilansir History, penyelamat membutuhkan waktu satu bulan untuk menemukan puing-puing pesawat. Awalnya hilangnya pesawat dianggap sebagai tragedi terorisme, namun penyebab sebenarnya terungkap satu tahun berikutnya.

Baca Juga

 

Setelah diskusi dan penyelidikan, pihak berwenang Prancis mendiskreditkan klaim Mesir bahwa bahan peledak ditemukan di reruntuhan. Tim penyelidik Prancis mengatakan, pesawat mengalami kebakaran sehingga menyebabkan pesawat jatuh.

Menurut catatan dari kotak hitam, penerbangan EgyptAir 804 sudah terbang sekitar 40 menit dari tujuannya ketika asap terdeteksi oleh alarm kebakaran onboard.  Semenit kemudian, asap menjadi lebih banyak dan dilaporkan terlihat di elektronik komputer di bawah kokpit.

Pesawat kemudian terbang 90 derajat, berputar dan jatuh, ia terbelah di udara sebelum menabrak laut di bawah.

Setelah penerbangan turun, tim investigasi dari beberapa negara mencari jenazah.  Sementara beberapa barang milik penumpang dan potongan-potongan pesawat hanyut beberapa hari kemudian, baru pada bulan Juni pesawat penuh ditemukan di bawah air.

 

Hilangnya penerbangan, bertepatan dengan insiden yang melibatkan pesawat penumpang Rusia yang dijatuhkan di Semenanjung Sinai hanya beberapa bulan sebelumnya. Hal ini membuat kekhawatiran keamanan dan kekhawatiran terorisme.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement